Pemerintahan
Belajar dari Pengalaman Langsung Kesembuhan Penyintas COVID-19
Diterbitkan
2 bulan yang lalu||

Pola Makan dengan Asupan Makanan Tinggi Kalori dan Tinggi Protein Merupakan Treatment
Memontum Jakarta – Tanpa ada gejala demam, Twindy Rarasati langsung mengalami gejala sesak nafas. Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, dirinya dinyatakan positif COVID-19.
“Awalnya, saya langsung sesak nafas. Sakit kepala, kelelahan, hilangnya indera penciuman dan pengecapan. Tapi saya tidak mengalami demam atau batuk,” jelasnya.
Hal ini diceritakan Twindy, yang berprofesi sebagai dokter, dalam Dialog Produktif dengan tema ‘Vaksin Sebagai Perencanaan Preventif Kesehatan’ yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (23/11).

Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN )
Menurutnya, ada banyak sekali gejala yang dapat timbul ketika terinfeksi virus Corona. Karena itu penting, untuk selalu memperhatikan perubahan yang terjadi pada tubuh.
“Saya sempat dirawat di rumah sakit selama dua minggu dan lanjut isolasi mandiri dua minggu lagi. Baru kemudian, dinyatakan sembuh dan bisa kembali bekerja,” jelasnya.
Diceritakan Twindy, selama proses recovery, indera perasa dan penciuman pelan-pelan berangsur pulih setelah empat atau lima hari dia kehilangan dua kemampuan indra tersebut.
“Mengatur pola makan dengan asupan makanan tinggi kalori, tinggi protein sebagai usaha meningkatkan imunitas,” ujarnya menjelaskan treatment yang dilakukan sepanjang proses pemulihan.
Karena berprofesi sebagai dokter dan berada di garda terdepan, Twindy sadar bahwa risiko tertular lebih besar. Untuk mencegah risiko penularan, Twindy melakukan mitigasi terlebih dahulu.
“Saya sudah menerapkan protokol kesehatan di rumah. Ada ruangan terpisah dan sudah ada alurnya. Aktivitas makan juga tidak dapat dilakukan bersama untuk mengurangi risiko tertularnya anggota keluarga lainnya,” tuturnya.
Berdasarkan pengalamannya sebagai penyintas, Twindy mengungkapkan, bahwa protokol kesehatan harus sebaik-baiknya dilakukan.
“Tanggung jawab menjalankan protokol kesehatan ada di diri kita sendiri dan jangan lupa untuk terus update ilmu agar bisa tahu apa yang harus dilakukan. Terus berjuang melawan COVID-19 dan tetap semangat. Kita bisa bangkit dan overcome,” tutupnya. (kpc/sit/adv)
Baca Juga
-
Angka Kematian Pasien Covid-19 Tinggi, Tim Pemulasaran Malang Masih Memadai
-
Wali Kota Probolinggo Berharap Pemberlakuan PPKM Didukung Penuh
-
Perawatan Covid-19, Seorang Pengurus KONI Situbondo Meninggal
-
Respon PPKM Jawa-Bali, Kota Malang Terapkan Modifikasi Bersama Pemda Malang Raya
-
Selama PSBB, Wali Kota Batu Pastikan Tidak Ada Penutupan Tempat Wisata
-
Jelang PSBB Jawa – Bali, Wali Kota Dewanti Konsen Penanganan Dampak Perekonomian
-
Jelang Vaksinasi Covid-19, Wali Kota Malang Sampaikan Banyak Nakes Belum Terdata
-
‘Libur’ Nataru ASN Pemkab Pamekasan Bertambah Akibat Covid-19
-
Tekan Covid-19, Probolinggo Berlakukan Hasil Negatif Rapid Antigen hingga Sebar Alat Tes Rapid Antigen
-
Puluhan Kendaraan Diminta Putar Balik oleh Satgas Pencegahan Covid-19 Kota Batu
-
Jaga Imun, Polres Situbondo Galakkan Olah Raga Sebelum Apel
-
Kota Malang Terapkan Jam Malam Hingga 8 Januari 2021