Politik

Banggar Pamekasan Pertanyakan Anggaran Pupuk bersubsidi Untuk Petani

Diterbitkan

-

PAK 2020 dialokasikan Rp 450 juta

Memontum Pamekasan – Kelangkaan pupuk bersubsidi berbagai merk di Kabupaten Pamekasan, masih belum teratasi hingga kini. Padahal, Badan Anggaran (Banggar) DPRD Pamekasan, telah menganggarkan ratusan juta rupiah untuk mengatasi penyakit tahunan tersebut.
Anggaran untuk subsidi pupuk itu, diduga mengalami disfungsi atau tidak berfungsi secara maksimal. Padahal, anggaran sebesar Rp 450 juta, telah dianggarkan pada perubahan anggaran keuangan (PAK) 2020.
Meski anggaran itu dinilai kecil, setidaknya sudah meringankan beban petani, seperti di Gerbang Salam. Kenyataannya, pupuk bersubsidi masih belum bisa terurai.

Anggota Banggar DPRD Pamekasan, Hamdi, menjelaskan jika pihaknya sudah memberikan tambahan anggaran pada PAK 2020. Anggaran itu, memang terlalu kecil. Hanya saja, langkah yang dilakukan tersebut juga untuk menyediakan belanja tak terduga (BTT) APBD, sebagai persiapan pandemi susulan.
“Mohon maaf, perihal kelangkaan pupuk pada PAK 2020, kami sudah memberikan tambahan anggaran Rp 450 juta. Angka ini, memang sangat kecil karena kami masih harus menyediakan BTT sebesar Rp 60 Miliar, untuk persiapan Covid-19,” ujarnya.

Wakil ketua Komisi I itu menambahkan, pada rancangan anggaran pendapatan belanja daerah (RAPBD) 2021, Banggar juga menganggarkan sekitar Rp 11 Miliar untuk subsidi pupuk petani Pamekasan. “Sekarang, perencanaan itu masih di evaluasi Gubernur,” ujarnya.
Politisi PBB itu menjelaskan, melalui Kementrian Pertanian (Kementan) RI, pemerintah sudah mengalokasikan sekitar Rp 8,9 juta ton pupuk urea bersubsidi kepada petani atau sekitar Rp 29,7 triliun APBN 2020

Advertisement

“Dalam hitungan kami, setiap petani rata-rata mendapat subsidi kurang lebih Rp 100 ribu untuk pupuk. kami beriktikad, agar sektor pertanian menjadi perioritas utama untuk mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat,” paparnya.
Anggota Fraksi Madani itu menjelaskan, anggota DPRD Pamekasan sangat bangga apabila masih ada masukan lebih lanjut dari masyarakat berkaitan dengan langkah-langkah lanjutan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian.
“Dan jika ternyata dalam perjalannya ada oknum-oknum yang bermain, silahkan masyarakat laporkan pada kami. Kami kawal dan mari awasi bersama,” pintanya. (adi/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas