Jombang

Disduk KB P3A Jombang Bentuk Program Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

Diterbitkan

-

Disduk KB P3A Jombang Bentuk Program Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

Memontum Jombang – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disduk KB P3A) Jombang, mempunyai beberapa program untuk membentuk keluarga kecil bahagia sejahtera di Kabupaten Jombang. Hal ini, sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Jombang, Puji Umbaran.

Disampaikannya, keterkaitan antara RPJMD dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah dalam indeks pembangunan gender. Semua program dalam pembangunan, harus memperhatiakan keselarasan terkait dengan gender.

“Gender dalam hal ini bukan hanya pria dan wanita. Tetapi, termasuk anak, disabilitas serta kelompok inklusif (keterbelakangan) yang harus kita perhatiakan semuanya. Di dalam pembangunan harus ada keseimbangan dan keterbedayaan baik wanita maupun pria, supaya tidak ada ketimpangan. Sehingga, tercipta perencanaan pembangunan responsif gender, jangan sampai pembangunan tidak memperhatikan mereka,” ujarnya.

Khususnya anak-anak, tambahnya, adalah aset bangsa yang harus diperhatikan. Jangan sampai, ada kekerasan terhadap anak, anak harus tercukupi pendidikannya serta haka-hak anak harus terpenuhi. Sehingga, lahirlah anak-anak generasi emas yang siap membangun negeri.

Advertisement

“Indek pembangunan gender berawal dari komitmen pimpinan daerah yang memasukan salah satu indikator di pembangunan daerah. Bahwa, pembangunan memperhatikan semuanya yang mencakup kebutuhan anak, tentang pria dan wanita, Lansia, anak-anak keterbelakangan mental. Kemudian oleh Pemerintah Daerah di lanjutkan ke Pemerintahan desa,” tuturnya.

Baca juga :

Disampaikannya, desa juga harus menerapkan perencanaan pembangunan responsif gender. Sehingga, dapat tercipta Desa Peduli Perempuan dan Ramah Anak. Perempuan di desa harus terberdaya, karena pemerintahan paling kecil berada di desa.

“Wanita tidak boleh diabaikan, karena bagaimanapun dan sekuat apapun wanita adalah mahkluk yang lemah di bandingkan dengan laki-laki. Perempuan harus terberdaya dan tidak boleh menganggur dengan menghidupkan ketrampilan melalui kelompok UMKM di desa yang melatih ketrampilan mereka dengan anggaran desa yang ada,” ujarnya.

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga membentuk sekolah keluarga menuju keluarga yang Sakinah Mawadah Warohmah di tingkat desa. Sebab, titik pembangunan keluarga adalah di tingkat desa, kalau keluarga sudah bagus otomatis desa dan pemerintahan di atasnya juga menjadi bagus

Advertisement

“Ada sekitar 150 desa dari 306 desa di Kabupaten Jombang, yang sudah menerapkan program ini. Sedangkan yang sudah keluar Perdesnya, ada sebanyak 145 desa. Nantinya setelah tercipta Perdes, maka tinggal melakukan pengarahan serta pengawalan agar anggaran desa bisa diarahkan ke desa peduli perempuan dan ramah anak terkait responsif gender,” ungkapnya. (azl/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas