Pamekasan
PC PMII Pamekasan Sebut Tambang Ilegal Turut Menyumbang Penyebab Banjir
Memontum Pamekasan – Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan menilai Pemkab gagal menangani tambang ilegal di Pamekasan. Sehingga, mengakibatkan banjir yang tidak berkesudahan di wilayah Kabupaten Pamekasan.
Ketua Umum Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan, Moh Lutfi, mengatakan bahwa Pemkab Pamekasan selama ini kurang serius menangani banjir. “Salah satu penyebab banjir di Kabupaten Pamekasan, itu adalah ketidakberanian pemerintah untuk menutup dan menertibkan tambang ilegal yang ada di Pamekasan,” ujarnya, Kamis (03/03/2022).
Baca juga:
- Dampak Perbaikan Kerusakan Pipa, Dishub Kota Malang Lakukan Pengalihan Arus Lalu Lintas
- Tiga Ribu Rumah Warga di Kota Malang Terdampak Kerusakan Pipa Transmisi
- Dua Hal Ini Jadi Penyebab Sambungan Pipa Transmisi di Kelurahan Ranugrati Rusak
- Curi dan Gadai BPKB Motor Majikan, ART Asal Jabung Ditangkap Polisi
- Sambut Baik Pengoptimalan Terminal Madyopuro, DPRD Kota Malang Minta Kajian Matang Perencanaan
Diketahui, bahwa tambang yang tidak mengantongi izin (Ilegal) sebanyak 221 titik. Lutfi menyampaikan, bahwa pemerintah seharusnya tidak hanya menyelesaikan di hulu tapi juga hilir. “Seharusnya, pemerintah di dalam menangani banjir tidak hanya pada konteks hilir seperti pelebaran dan pengerukan sungai. Tetapi juga hulu, seperti perusakan lingkungan seperti maraknya tambang iligal juga harus di tertibkan dan ditindak. Sehingga, solusi yang diberikan seimbang antara hulu dan hilir,” ujarnya. (udi/srd/gie)