Situbondo
Wabup Situbondo: Kesenian Ojhung Agar Dilestarikan
Memontum Situbondo – Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Situbondo, Ir.H.Yoyok Mulyadi,M.Si, mengharapkan agar tradisi kesenian Ojhung yang ada di Desa Bugeman, Kecamatan Kendit agar tetap harus dipertahankan dan dilestarikan sebagai salah satu jenis kebudayaan daerah. Selain itu, tradisi tersebut nantinya diharapkan mampu menjadi salah satu kegiatan ritual dan wisata desa untuk menyambut tahun kunjungan wisata 2019.
Hal tersebut dikemukakan Wabup Situbondo Ir.H.Yoyok Mulyadi,M.Si dalam sambutannya saat menghadiri selamatan Desa Bugeman, siang kemarin. Kata Wabup, kesenian daerah yang lain juga harus dipertahankan dan dilestarikan serta ditingkatkan kembali sebagai salah satu kekayaan daerah untuk menyambut tahun kunjungan wisata 2019.
“Kesenian ojhung agar dilestarikan. Ditingkatkan kembali konsep acaranya untuk menyambut tahun kunjungan wisata 2019,” ujar Wabup H.Yoyok. Selasa O2w1″”””””4/12/2018).
Menurutnya, budaya Ojhung merupakan sebuah tradisi yang hingga kini masih tetap dipertahankan oleh Pemerintah Desa Bugeman, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo dalam rangka selamatan desa, pungkas Wabup.
Tradisi Ojung yang pada puncaknya digelar sebuah pertandingan dengan dilakukan oleh sepasang laki-laki yang masing-masing membawa alat pemukul dari rotan, panjangnya sekitar 1,5 meter. Sambil menari-nari kedua orang ini saling memukul bagian badan belakang atau depan secara bergantian, tentunya akan menimbulkan luka pada bagian yang terkena pukulan rotan. Semakin banyak luka yang terjadi semakin panas permainannya, dan sepertinya mereka tidak merasakan sakit sama sekali.
Sementara itu, Kepala Desa Bugeman, Udit Yuliasto saat dikonfirmasi Wartawan Memontum.com mengatakan, kegiatan tradisi Ojung rutin dilaksanakan setiap tahun dalam rangka selamatan desa.
“Kami mengumumkan pada masyarakat Desa Bugeman yang minat mengikuti Ojhung hingga berbagai desa di Kabupaten Situbondo. Ojhung biasanya menjadi ritual meminta hujan, tapi di Desa Bugeman tidak sekedar itu saja, sudah menjadi ritual setiap selamatan desa yang rutin di gelar tiap tahun tepatnya pada bulan maulid,” tandasnya.
Ditambahkan, Kades Udit Yuliasto, kami akan terus mempertahankan tradisi Ojhung, karena merupakan khas Desa Bugeman, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo,” tegasnya.
Pantauan Wartawan Memontum.com dilapangan, pagelaran tradisi Ojhung dalam rangka selamatan Desa Bugeman ini cukup menarik perhatian ratusan warga dari berbagai desa di Situbondo yang memadati lokasi acara, mereka rela berdesakan untuk menyaksikan kebolehan setiap petarung yang berlaga di dalam ring, mereka sambil menari mengikuti alunan lagu adat yang di sediakan oleh panitia.
Untuk mensukseskan kegiatan tradisi Ojhung dalam rangka selamatan desa, pihak Kepolisian Sektor Kendit serta Koramil Kendit menerjunkan anggotanya untuk melakukan penjagaan di lokasi pentas ritual Ojhung. (mak/yan)