Kota Malang

Campursari Hingga Festival Bantengan, Desa Jedong-Wagir Sambut Bersih Desa

Diterbitkan

-

Kades Sumaryadi dalam bersih desa Jedong Wagir (ist)

Memontum Malang—- Menyambut Tahun Baru Islam 1439 Hijriyah, pemerintah Desa Jedong, Kecamatan Wagir Kabupaten Malang menggelar kegiatan selamatan desa atau biasa akrab dikenal dengan bersih desa.

 

Ada banyak prosesi yang digelar, Meliputi, Barikan punden desa, Istigozah, Kirab budaya, campursari, ludruk, pengajian, pasar rakyat hingga festival bantengan. “Berdeso adalah sebuah tradisi turun temurun, dan kita jaga pelestariannya baik seni dan budayanya,”ungkap Sumaryadi Kades Jedong

 

Advertisement

Bersih desa Jedong diawali dengan kirim doa bersama ke Makam leluhur desa. Menurut kades, hal ini adalah sakral dilakukan dan tidak boleh ditinggalkan karena sebagai penghormatan kepada pembedah krawang. “Ruwatan massal hingga sambang doa atas kuasa Tuhan Yang Maha Esa berharap desa menjadi makmur dan masyrakatnya guyup rukun sejahtera,” paparnya.

 

Sedangkan untuk kirab budaya digelar pada Minggu (8/10/2010) dengan diikuti perwakilan warga dari seluruh RT/ RW meliputi 5 Dusun, yakni Sawun, Krobyokan, Jaten, Jurang Wugu dan Krajan. Untuk kegiatan lainnya yakni pagelaran campursari, Minggu (15/10/2010) dilanjutkan Ludruk Jedong, Senin (16/10/2010) dan ditutup pengajian akbar Gus Wahid Kyai Arema, Selasa (17/10/2010).

 

Advertisement

Setelah menjalani serangkaian prosesi selamatan desa, kegiatan semarak rakyat juga digelar, yakni adanya pasar rakyat dan festival bantengan. Pertunjukan ini digelar 1 minggu penuh dibuka pada Sabtu (21/10/2010). Pagelaran yang diikuti kurang lebih 100 Banteng wilayah Malang Raya seperti. Wagir, Tumpang, Karangploso Batu Malang ini akan disandingkan pasar rakyat tidak jauh dari lokasi Lapangan desa.

 

“Kita sudah siapkan pasar rakyat menampung 100 stand selama sepekan, setelah itu masyarakat dapat menikmati festival seni bantengan,” terangnya.

 

Advertisement

Harapannya pada seluruh rangkaian selamatan desa ini, kades menekankan sebuah bentuk tanggung jawab bagi seluruh warga Desa Jedong untuk tetap melestarikan budaya leluhur.

 

“Semoga dengan bersih desa kita bisa tingkatkan kerukunan, kebersamaan warga dan yang paling penting menjaga silahturahmi dan sikap kegotongroyongan,” urainya (*/yan)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas