Probolinggo

Ditarik, Buku IPS Kelas VI SD, yang Cantumkan Yerusalem Ibu Kota Israel

Diterbitkan

-

Kapolresta saat mengecek penarikan buku Pelajaran IPS untuk Sekolah Dasar kelas VI (pix)

Memontum Probolinggo—Sebanyak ratusan buku mata pelajaran (Mapel) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas VI Sekolah Dasar (SD) Sederajat, yang mencantumkan Jerusalem sebagai ibukota Israel, ditarik di Kota Probolinggo, Jumat (15/12/2017) siang.

Penarikan dilakukan menyusul adanya keresahan masyarakat terkait pelajaran pada putra putri mereka yang berada di Kota Probolinggo. Polresta Probolinggo bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, MUI dan Kemenag Kota Probolinggo melakukan penarikan terhadap buku yang sarat kontroversi itu. Setidaknya ada 102 eksemplar buku dari dua penerbit berbeda, yakni Yudhistira dan Intan Pariwara, ditarik.


Dari data yang di peroleh memontum.com, ada 46 eksemplar ditarik dari Kecamatan Mayangan, sementara sisanya sebanyak 66 eksemplar dari Kecamatan Wonoasih.

Sebelum ditarik, buku-buku itu dikumpulkan oleh sekolah yang menggunakan di Unit Pengelola teknis (UPT) Dinas Pendidikan yang berada di tiap kecamatan. Selanjutnya, buku yang terkumpul dibawa ke Mapolresta untuk diamankan, sebelum diserahkan ke pihak penerbit.

“Dalam pertemuan sebelumnya, kami menyepakati bahwa buku yang akan ditarik dikumpulkan di satu tempat, bukan di sekolah-sekolah. Hal itu untuk memudahkan penarikan oleh petugas,” terang Kaporesta Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal.

Advertisement

Rencananya, pada Senin (18/12/2017) depan, ribuan eksemplar buku Mapel IPS untuk kelas VI itu, akan ditarik dari peredaran yang tersebar di berbagai lembaga pendidikan Kota Probolinggo. Setelah diserahkan, penerbit akan mengganti buku itu dengan buku baru edisi revisi.

“Nantinya buku revisi diberikan secara gratis. Dengan harapan, pasca liburan mendatang murid murid bisa memakai buku baru yang sudah di revisi.”tambah Alfian.

Alfian juga menambahkan pihaknya juga akan memintai keterangan kepada penerbit Yudistira, maupun penerbit lainnya terkait adanya kata tersebut.

“Nantinya kami juga amenelusuri dan menanyakan ke pihak penerbit, apakah ini ada unsur ke sengajaan atau tidak.” tegasnya. (Pix/yan)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas