Kabupaten Malang

Beralas Glangsi dan Topi Siapa?

Diterbitkan

-

Luka Memar di Pelipis dan Topi Siapa

Memontum Malang — Saat ditemukan seorang warga, kondisi korban mengenaskan dengan bercak darah di wajah. Daster yang dikenakannya tersingkap. Painah (65) tidak mengenakan celana dalam. Ada topi dan batu dekat tubuhnya.

Jenazah Painah tergeletak dekat pasar Dampit atau bawah tower Sabtu sore. Banyak muncul dugaan kematiannya tidak wajar dan warga menduga ada kesan kasus asusila melatarbelakangi aksi pelaku.

Bagaimana tidak? Painah bukanlah orang kaya. Ia tergolong warga tidak mampu. Dugaan muncul bila aksi eksekusi pelaku bukan bermotif perampokan. Begitu juga di benak beberapa anggota polisi namun enggan memberikan pernyataan resmi.

“Kami himbau agar warga tidak membuat anasir anasir atau dugaan. Serahkan pada kami menyelidiki kasus ini, ” ungkap Iptu Sutiyo, seorsng perwira Satuan Reskrim Polres Malang yang juga hadir dan berkordinasi dengan dokter forensik RSU Dr Saiful Anwar Malang, Sabtu malam saat berlangsung otopsi.

Advertisement

Sementara itu, informasi digali Memontum.com, sosok Painah dikenal ceplas-ceplos. Ada yang menyebutnya sebagai sosok “nakal”. “Ya dia pernah terlihat memaki seseorang. Orangnya ceplas ceplos, ” ungkap Sumber Memontum.com.

Lalu adakah kaitan sebuah topi yang tergeletak dekat korban? Pihak Polsek Dampit dan Polres Malang masih terus menyelidiki keterkaitan barang bukti itu. Faktanya, korban tergeletak di atas sebuah karung glangsi. Dekat kakinya ada sebuah batu dan topi entah milik siapa.

Perlahan tapi pasti, penyelidikan terus berlanjut. Ada beberapa orang yang dimintai keterangan. Termasuk satu orang yang biasa di Pasar Dampit dan kenal dengan sosok korban. “Kami selidiki dulu. Periksa dalami dulu, ” ungkap Kapolsek Dampit, AKP Sri Amung W. (sos)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas