Kota Malang

Penuhi Kebutuhan Air Pelanggan, PDAM Upayakan Sumber Air Mandiri

Diterbitkan

-

M. Nor Muhlas, SPd. MSi (tengah), didampingi Ir. Ari Mukti, MT, dan Mokhamad Syaifudin Zuhri, SE, MM, saat menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

Memontum Kota Malang—-Saat ini konsumen PDAM Kota Malang 93 persen, atau kurang 12 ribu dikarenakan tinggal di wilayah kurang terjangkau atau menggunakan hipam. Secara bertahap, PDAM Kota Malang berupaya menyuplai kebutuhan air masyarakat Kota Malang, tanpa tergantung ketersediaan dari sumber air milik Kabupaten Malang dan Kota Batu. Diproyeksikan akan ada 12 titik lokasi yang akan dijadikan sumber air tanah dalam memenuhi kebutuhan air di pelanggan. Dimana tahun ini, Tlogomas menjadi salah satu titik yang paling diutamakan.

“Kami telah memproyeksikan 12 titik lokasi di Kota Malang. Pekerjaan prioritas ada di 4 titik, yakni titik Tlogomas, Tidar, Bethek (Penanggungan) dan Bulutangkis (Tasikmadu). Dimana dalam wilayah tersebut, Tlogomas 2 sumur, Tidar 2 sumur, Dieng 2 sumur, Supit Urang 2 sumur, Mulyorejo 1 sumur, dengan kapasitas maksimal 7-20 liter per detik. Nantinya diharapkan menghasilkan sebanyak 140 liter air, dan bisa menampung 14 ribu pelanggan baru,” jelas Direktur Teknik PDAM Kota Malang, Ir. Ari Mukti, MT, mendampingi Direktur Utama, M. Nor Muhlas, SPd. MSi.

Untuk itu, PDAM akan meminta bantuan dana ke Pemerintah Pusat. Pasalnya, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 43 sampai Rp 47 miliar. “Saat ini PDAM Kota Malang masih merampungkan detail engineering desaign (DED). Inysa Allah kami harapkan di tahun 2019, DED sudah kelar. Pengeboran di titik tersebut, diperkirakan tahun 2020 baru digarap,” jelas Muhlas, didampingi Direktur Administrasi Keuangan, Mokhamad Syaifudin Zuhri, SE, MM.

Melalui rencana penambahan, diharapkan kebutuhan masyarakat akan air bersih dapat terpenuhi lebih maksimal. rencana pengeboran sumur baru di daerah Tlogomas saat ini dalam tahap detail engineering design (DED). Ditargetkan, dalam tiga bulan ke depan sudah selesai untuk kemudian dilakukan tahap lelang. “Pengembangan ini untuk optimalisasi dengan penambahan jumlah untuk estimasi 50 ribu SR (sambungan rumah) selama lima tahun. Artinya ada 20 SR setiap tahunnya. Dan Tlogomas tahun ini paling diutamakan karena memang titik utama,” jelas Muhlas.

Advertisement

Muhlas menyampaikan bahwa PDAM akan membangun sekitar 10 reservoir (bangunan penampungan air yang telah diolah) di beberapa tempat yang strategis dengan memanfaatkan gaya gratifikasi, sehingga nantinya dapat menghemat energi dan hemat biaya listrik. Apalagi selama ini, salah satu biaya terbesar yang dibebankan adalah pada biaya listrik. “Pembangunan akan dilakukan secara bertahap. Kami juga mulai mengkaji kembali pemanfaatan air permukaan. Sebab, seiring bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan air akan semakin tinggi, serta menuntut PDAM berinovasi untuk tidak terlalu tergantung dengan daerah lain dan lebih mandiri,” terang Muhlas.

Saat ini telah, lanjut Muhlas, telah dilakukan uji pra-SF di Kali Rolak dan pertemuan Kali Wendit dan Kalisari. Sembari dilihat dulu dampak sosial dan ekonominya, agar  dapat terealisasi untuk jangka panjang. (adn/yan)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas