Kota Malang
Sikapi Rakor Tertutup dengan Menko Marves dan Menkes, Wali Kota Sutiaji Gelar Rakor Internal
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, langsung menggelar rapat koordinasi internal, seusai menerima kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, Jumat (13/08) tadi. Bertempat di Gazebo Balai Kota, rakor internal tersebut berlangsung guna menyikapi beberapa usulan Pemerintah Pusat, berkaitan dengan penanganan Covid-19 di Kota Malang. Tak hanya masukan tentang isolasi terpusat (Isoter), namun juga berkaitan dengan testing.
“Tadi kami saat Rakor tertutup dengan Pak Menteri, juga mengclearkan masalah testing. Testing kita belum masuk dalam New All Record (NAR), karena yang kita pakai itu tes antigen,” terang Wali Kota Sutiaji.
Baca Juga:
- Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Buring, Penataan Parkir Jadi Evaluasi Dishub Kota Malang
- Pembentukan Pimpinan DPRD Kota Malang, Baru Satu Parpol Pastikan Nama
- Implementasikan Program Pengelolaan Sampah LSDP, Kota Malang Diusulkan Anggaran Rp 187 Miliar
Tes antigen sendiri, tambahnya, disampaikan Kementrian Kesehatan (Kemenkes), baru bisa masuk dalam NAR per tanggal 11 Agustus 2021. Selanjutnya, juga berkaitan dengan masalah kemampuan pendampingan memasukkan data, dimana aplikasi yang dipakai adalah Silacak dan Inari’s, yang langsung di bawah komando dari Kodim.
“Bisa jadi, data-data di kita tidak terupdate di Silacak. Oleh karena itu, testing dan tracing akan lebih kita kuatkan,” ucapnya.
Berdasarkan data yang terekam di Pemerintah Pusat, testing Kota Malang hanya 1:4. Padahal menurutnya, telah melakukan testing 1:15 melalui puskesmas.
“Contoh kasus, ada satu keluarga terdiri dari lima orang yang terpapar Covid-19. Misal dalam keluarga tersebut, mobilitas paling tinggi adalah bapak dan ibu. Maka tracing hanya 10 atau 15 orang yang paling sering kontak dengan bapak dan ibu,” urai pemilik kursi N1 itu. Meski begitu, kondisi tersebut telah disampaikan kepada kedua Menteri tersebut. Sehingga, Sutiaji berharap masalah data testing mampu segera terselesaikan. (hms/mus/ed2)