Kota Malang

Gandeng UB, Sosialisasikan Capaian KSS Indonesia

Diterbitkan

-

Para pemateri memaparkan capaian KSS Indonesia. (rhd)

Memontum Kota Malang –Dalam rangka mensosialisasikan capaian KSS Indonesia, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan pada Organisasi Internasional (Pusat P2K-Multilateral), Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK), Kementerian Luar Negeri RI selaku anggota Tim Koordinasi Nasional Kerjasama Selatan-Selatan (Tim Kornas KSS) bekerjasama dengan Pusat Kerjasama Selatan-Selatan Universitas Brawijaya yang didukung oleh USAID, menyelenggarakan “Seminar on Indonesia’s South-South Cooperation: Exploring the Potentials” di Studio 1, UBTV, Universitas Brawijaya Malang, Selasa (14/11/2017).

Pelaksanaan seminar ini ditujukan untuk menyuarakan kiprah dan kontribusi Indonesia dalam memberikan bantuan kapasitas bagi sesama negara berkembang dalam skema KSS dan manfaatnya bagi mitra negara Selatan. Hal ini berkenaan dengan meningkatnya status Indonesia sebagai Negara Berkembang Berpenghasilan Menengah (Middle Income Developing Countries) dan anggota G-20, sehingga Indonesia berangsur mengambil peran sebagai negara penyedia bantuan, bukan lagi hanya sebagai negara penerima.

Memasuki tahun 2017, Indonesia semakin aktif memberikan berbagai bantuan kepada sesama negara berkembang dalam skema Kerjasama Selatan-Selatan (KSS), baik berupa pengembangan kapasitas maupun kerjasama teknik lain pada 3 bidang unggulan, yakni pembangunan, tata kelola pemerintahan yang baik, dan ekonomi.

Timor Leste dan Kyrgyzstan adalah sedikit contoh dari total sekitar 96 negara berkembang yang telah menerima manfaat dari KSS Indonesia, misalnya melalui program bantuan pertanian dan peternakan. Meski sudah banyak kerjasama pembangunan terlaksana, tak banyak yang tahu bahwa pengalaman Indonesia telah mampu menolong sesama negara berkembang lain, untuk mencari solusi permasalahan pembangunan yang dihadapi, dengan senantiasa berlandaskan pada prinsip kesetaraan, solidaritas, dan berbagi pengetahuan.

Advertisement

Seminar dibuka oleh Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, M.S.. Beberapa pembicara, diantaranya Duta Besar LBPP RI untuk Timor Leste, Sahat Sitorus; General Director of Agriculture, Ministry of Fisheries and Agriculture, Timor Leste, Maria Odete do Céu Guterres, Msc; Direktur Politik Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Internasional, KemenPPN/BAPPENAS, RM Dewo Broto Joko P, SH, LLM,; Kepala Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, drh. Enniek Herwiyanti; dan Direktur Pusat Kajian Kerjasama Selatan-Selatan, Universitas Brawijaya, Hagus Tarno. (rhd/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas