Berita Nasional
Berikut Langkah Strategis Kemenaker Atasi Kemiskinan Ekstrim
Memontum Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mengatakan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memiliki sejumlah langkah-langkah strategis dalam perluasan kesempatan kerja dan penanggulangan kemiskinan. Langkah-langkah tersebut dilakukan sebagai upaya mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin, serta mendorong peningkatan pendapatan.
Upaya yang dilakukan Kemnaker, juga dilakukan melalui program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) pemula dengan target 100.000 orang dan TKM lanjutan 1.800 orang. Upaya lainnya yaitu melalui Program Desmigratif (Desa Migran Produktif) dalam membangun usaha mandiri yang produktif. Program Desmigratif melibatkan peran aktif pemerintah desa dengan target 150 desa.
Baca Juga:
- Kemenparekraf Gandeng Platform Kitabisa untuk Pembiayaan Tanpa Bunga Desa Wisata
- KPK Tetapkan Gubernur Kalsel, Kepala Dinas, Kabid, PPK hingga Pengepul dan Swasta Tersangka Suap Pengadaan
- KPK Amankan Uang Rp 10 Miliar Lebih di OTT Orang Diduga Kepercayaan Gubernur Kalimantan Selatan
“Sehingga Desmigratif tidak hanya membantu masyarakat desa yang ingin bekerja ke luar negeri, namun juga dapat memperoleh pelayanan informasi usaha produktif melalui peran pemerintah desa,” ucap Menaker Ida Fauziyah saat mengikuti secara virtual Rapat Pleno Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang dipimpin oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Rabu (25/08) tadi.
Menaker Ida Fauziyah menjelaskan, bahwa saat ini kemiskinan cenderung lebih tinggi pada daerah pedesaan, namun tingkat pengangguran lebih tinggi di perkotaan. Hal ini mengindikasikan adanya pekerja di pedesaan yang sudah bekerja tapi tingkat pendapatannya belum mampu memenuhi kebutuhannya.
“Ini mengindikasikan penduduk di pedesaan itu bekerja pada sektor pertanian informal,” ujar Menaker Ida.
Menaker Ida juga mengungkapkan, untuk tingkat pengangguran dan kemiskinan di perkotaan menurut kelompok umur tahun 2021 ini, didominasi usia 15 hingga 19 tahun sebesar 23,75 persen. Sedangkan tingkat pengangguran perkotaan menurut tingkat pendidikan pada tahun 2021 ada pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan dengan 10,3 persen.
“Kita perlu mengantisipasi tingkat kemiskinan di perkotaan yang didorong oleh pengangguran muda terdidik,” terangnya.
Menaker Ida mengatakan, tahun 2021 ini pihaknya juga membuka akses untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan skill, layanan pasar kerja, dan jaring pengaman sosial ketenagakerjaan melalui pelatihan vokasi dengan target 119 ribu 729 orang. “Selain itu kami juga membuka akses pelayanan pasar kerja dengan target 2 juta 200 ribu orang,” ujarnya. (hms/ker/aye/ed2)