Kediri
Bermasalah dengan Pinjol? Ayo Ikuti Ulasan di Diskusi Literasi Digital Kemenkominfo di Kediri
Memontum Kediri – Maraknya kasus peminjaman online (Pinjol), mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar diskusi literasi digital untuk komunitas digital Kabupaten Kediri di Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri, Sabtu (08/04/2023) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Diskusi luring (offline) dengan tema ‘Bijaksana Melakukan Pinjaman Online’ itu, rencananya menghadirkan nara sumber diantaranya, Ketua Relawan TIK Kabupaten Tulungagung, Mochamad Ismanu Roziqi, Direktur LKP Mitra Ilmu, Khotibul Umam, Ketua Relawan TIK Surabaya, Muhajir Sulthonul Aziz dan Ari Utami sebagai moderator.
“Diskusi gratis ini bisa diikuti dengan cara mendaftar ke link registrasi peserta di https://s.id/DaftarKabKediri0804. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1 juta untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya, Jumat (07/04/2023) tadi.
Kemenkominfo menjelaskan, berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada 2021, didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia sebesar 3.49 dari 5.00. Dengan skor tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia masuk dalam kategori ‘Sedang’.
“Secara keseluruhan, Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 mencapai 3.49 dari skala 1 hingga 5, atau naik dari pencapaian tahun sebelumnya 3.46,” tulis Kemenkominfo.
Diskusi literasi digital di lingkungan komunitas ini, merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat (komunitas) menuju Indonesia #MakinCakapDigital. “Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024,” tambah Kemenkominfo.
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menegaskan, pinjaman online alias Pinjol begitu diminati masyarakat. Selain karena mekanismenya yang mudah, proses persetujuannya pun sangat singkat. Sayangnya, banyak warga masyarakat menggunakan Pinjol tanpa memiliki pemahaman yang baik sebelumnya mengenai produk itu. Sehingga, tidak sedikit yang tersandung berbagai kasus.
Baca juga :
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
“Padahal, jika menggunakan Pinjol dengan baik dan benar akan memberi manfaat yang begitu besar bagi calon konsumen. Selain itu, pikirkan dengan baik tujuan menggunakan Pinjol. Usahakan Pinjol digunakan untuk hal-hal produktif, bukan konsumtif,” jelas Kemenkominfo.
Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring, ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Tahun ini, program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif dan aman.
Program IMCD selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital. Skor tertinggi indeks literasi digital Indonesia diraih pilar budaya digital (digital culture) dengan skor 3.90.
“Diikuti etika digital (digital ethics) dengan skor sebesar 3.53 dan kecakapan digital (digital skill) sebesar 3.44. Keamanan digital (digital safety) mendapat skor terendah, 3.10 atau sedikit di atas sedang,” ujar Kemenkominfo.
Kecakapan digital menjadi penting karena, menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan We Are Social, pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada periode 2021-2022 telah mencapai 220 juta orang. “Padahal, pada 2019, jumlah itu tak lebih dari 175 juta orang,” jelasnya.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo. (hms/sit)