Kota Malang

Dua Dara Cantik UMM Usung ‘Diplomasi Kopi’ dalam Misi Perdamaian ASEAN

Diterbitkan

-

Dua Dara Cantik UMM Usung 'Diplomasi Kopi' dalam Misi Perdamaian ASEAN

Memontum Kota Malang — Terinspirasi film besutan Angga Dwimas Sasongko dalam ‘Filosofi Kopi’, kedua mahasiswa program studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Olivia Afina dan Kayla Azzahra, menggunakan kopi sebagai media untuk menyuarakan perdamaian ke seluruh ASEAN.

Keduanya mendatangi beberapa negara di ASEAN, sembari membagikan kopi yang dibungkus sendiri dengan menuliskan pesan singkat pada kemasannya. “Aku dan Kayla bawa kopi Indonesia yang kurang terkenal. Ada pesan yang ingin aku sampaikan tentang keberagaman ASEAN melalui kopi yang aku package itu,” ungkap Olivia.

Meminum kopi, menurut mahasiswa semester 8 ini, adalah sebuah tradisi konvensional masyarakat untuk berdiskusi. Tanpa disadari, kebiasaan ini banyak menghasilkan pemikiran-pemikiran baru. “Kopi itu unik karena dia berkarakter. Tulisan pada bungkus kopi yang kami buat, bertujuan untuk menyebarkan pesan perdamaian di ASEAN. Cara ini juga menjadi jalan bagi kami mengenalkan Indonesia sebagai negara yang merepresentasikan keanekaragaman ASEAN,” ungkap salah satu delegasi Indonesia pada ASEAN-ROK Youth Exchange Visit di Kamboja tersebut.

Kopi dengan kemasan yang didisain khusus oleh Olivia dan Kayla

Kopi dengan kemasan yang didisain khusus oleh Olivia dan Kayla

Sementara itu, dipilihnya ASEAN bukan tanpa alasan. Selain Indonesia merupakan bagian dari ASEAN, banyaknya pendapat sumbang tentang ASEAN juga jadi pertimbangan. “Kita pilih ASEAN karena berangkat dari persprektif orang sekitar tentang ASEAN yang pesimis, useless, dan gak punya progress,” jelas Olivia.

Satu tahun menjalani misi ke 5 negara ASEAN, seperti Thailand, Kamboja, Myanmar, Malaysia, dan Singapura, bukan tanpa hambatan. Kayla mengaku, pernah suatu kali muncul rasa was-was dalam diri rekannya atas langkah yang tengah ditempuh., “Olivia sempat khawatir. Takutnya, nanti orang-orang yang ada di sana mikir kita mau ngeracunin atau apalah. Tapi setelah kita niat dan jalan ternyata hampir semua orang yang kita kasih kopi ini merasa senang dan ngasih feedback yang postif,” ungkap Kayla.

Advertisement

Selain mengkampanyekan tentang perdamaian melalui Diplomasi Kopi, Olivia dan Kayla juga membawa isu sosial budaya dalam misinya. Keanekaragaman ASEAN yang luar biasa menjadi bahasan penting pada setiap kunjungannya. “Aku berangkat dari isu sosal budaya, karena menurutku budaya itu bisa merepresentasikan setiap negara,” ungkap Olvia.

Sembari memperluas penyebaran pesan perdamaian, kedua dara cantik ini juga mengabadikan perjalanannya dalam project video yang diberi nama ‘Kuy Project’. “Tujuannya buat ngenalin ASEAN ke luar ASEAN melalui video,” tambah Olivia.

Mereka berharap, kelak apa yang dilakukannya dapat berbuah manis. Olivia dan Kayla bahkan bercita-cita untuk membentuk sebuah organisasi yang khusus mewadahi para pekerja seni di ASEAN untuk melestarikan budaya negaranya masing-masing. “Karena pekerja seni ASEAN menciptakan keunikan budaya ASEAN,” pungkas Olivia. (rhd/yan)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas