Dua Desa di Situbondo Kekeringan

Memontum Situbondo – Dua desa di Situbondo sudah melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai daerah kering. Kedua desa tersebut adalah Desa Sopet, Kecamatan Jangkar dan Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih. Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Situbondo, Gatot Trikorawan mengatakan, laporan sebagai daerah kering disampaikan oleh camat setempat.

“Itu merupakan balasan dari camat, karena pada tanggal 02 Juli lalu mengirimkan surat untuk permintaan data pemetaan wilayah kekeringan,” katanya.

Gatot mengaku, ada tujuh kecamatan yang dikirimi surat. Kecamatan tersebut yang diprediksi BPBD akan mengalami kekeringan. Yaitu Kecamatan Banyuputih, Jangkar, Arjasa, Kendit, Suboh, Besuki, dan Kecamatan Banyuglugur.

Di tujuh kecamatan itu, ada sepuluh desa yang diperkirakan terjadi kekurangan air bersih pada musim kemarau nanti. Data ini disesuaikan dengan jumlah wilayah yang mengalami kekeringan pada tahun 2017 lalu.

“Kita prediksi, kekeringan tidak akan jauh berbeda dengan tahun lalu. yaitu tersebar di tujuh kecamatan dan sepuluh desa,” kata Gatot.

Gatot menerangkan, sudah ada beberapa desa yang mulai kekurangan air bersih. Karena itu, dia berharap kepada pemerintah desa atau Kecamatan untuk menyerahkan data desa yang rawan mengalami kekeringan.

“BPBD masih menunggu laporan dari Kecamatan yang lain,” imbuhnya.

Sampai saat ini, pihaknya belum memastikan waktunya suplay air. Gatot mengatakan, setelah semua laporan masuk, barulah dilakukan penjadwalan. Seperti biasa, akan disuplay secara bersamaan,” imbuhnya.

Sedangkan untuk teknis pengiriman air, tetap menggunakan dua armada. Masing-masing armada berisi lima ribu liter. Diperkirakan, dalam sehari, armada ini mampu mengantarkan air ke dua lokasi.

“Berarti sehari kita kirim 20 ribu liter air bersih,” pungkas Gatot. (CW/im)