Lamongan
Kirab Pataka dan Pasamuan Agung Tandai Puncak HJL Ke- 454 Merajut Harmoni untuk Lamongan Megilan
Memontum Lamongan – Kirab Pataka Lambang Daerah dan Pasamuan Agung Puncak Hari Jadi Lamongan (HJL) Ke-454, disambut meriah masyarakat di Kota Lamongan, Jumat (26/05/2023) sore. Sebelumnya, pembukaan Selubung Pataka Lambang Daerah Lamongan dan pemasangan Oncer Sesanti, dilakukan oleh Ketua DPRD Lamongan, H Abdul Ghofur. Kemudian, dilanjutkan dengan upacara penyerahan Pataka kepada Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi di halaman Gedung DPRD Lamongan, yang kemudian diarak keliling kota.
Sekitar sembilan kereta kuda disiapkan pada Kirab Pataka Lambang Daerah, untuk dinaiki oleh Bupati, Ketua DPRD, Wabup dan jajaran Forkopimda serta 17 Bus Tayo yang membawa kepala OPD, camat, lurah se-Kecamatan Lamongan. Juga, komunitas seniman bersiap dalam iring-iringan kirab melalui rute yang sudah ditentukan menuju Pendopo Lokatantra.
Digelaran itu, erbagai penampilan kesenian tradisional seperti Jaran Jenggo, Barongsai, Hadrah, Angklung, Reog, Akustik, Jaranan hingga Jidor, menjadi suguhan atraktif menyambut iring-iringan di 24 titik simpul jalan.
Salah seorang penonton, Eva (35) warga Kecamatan Sukodadi bersama tiga tetangganya dan kedua anaknya antusias menyaksikan kirab budaya. “Saya dari jam satu siang sudah di depan Gedung DPRD Lamongan. Ini pertama kalinya saya menonton Kirab Hari Jadi Lamongan. Sangat meriah bisa melihat pak bupati dari dekat,” ucap Eva.
Baca juga:
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
- Pj Bupati Teguh Buka Gelaran Seminar Kebangsaan di Jombang Fest 2024
Saking tidak mau ketinggalan kemeriahan kirab, Eva menggunakan sepeda motor akan keliling menyaksikan di setiap titik simpul. “Saya menggunakan sepeda setelah dari DPRD ini akan langsung melihat di Alun-alun Lamongan,” imbuhnya.
Di Pendopo Lokatantra, dilakukan prosesi Upacara Pasamuan Agung untuk menyemayamkan Lambang Daerah Lamongan. Diawali dengan Tari Adara Purwa atau Tari Pangayubagya, yakni tari khas Kabupaten Lamongan yang berakar dan berbijak dari karya lokal jenius yang sudah ada, yakni Tari Kiprah Balun dan Tari Muji Sesanti.
Setelah Tarian Adara Purwa untuk penyambutan tamu, dilanjutkan Sendratari Mahapralaya Airlangga, yang mengisahkan tentang Kejayaan Lamongan di masa Sri Maharaja Airlangga. Bahkan, sisa-sisa kejayaannya hingga sekarang masih ada yang dibuktikan dengan Candi Pataan yang ada di Desa Pataan, Kecamatan Sambeng.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, dalam sambutannya menggunakan bahasa asli Lamongan (Jawa Timur), untuk mengenang dan merefleksikan jejak kekayaan pemimpin terdahulu. Bupati menceritakan kilas balik sejarah nama Lamongan yang berasal dari sebutan Adipati pertama Lamongan Ranggahadi, yaitu sosok yang mampu nggulowentah (ngeramut, ngerumat, ngemong) terbukti berhasil mengubah peradaban masyarakat menjadi adem, ayem, tentrem dan relegius.
“Nami Lamongan, kanthi mangun patrap pemimpin, Mbah Lamong tansah nuladani lan ngemong, ugi sosok Airlangga, Gajah Mada lan Joko Tingkir ingkang dipun kenal kanthi keuletan lan kaprawiranipun. Sunan Drajat lan Sunan Sendang Duwur ingkang dipun kenal kalian kearifan lan roso welas asihipun. Tokoh-tokoh kasebat sampun dodos tonggak kejayaan Lamongan ing mongsonipun lan mugi dados lelandhesanipun spiritual masyarakat Lamongan. (Nama Lamongan dengan konstruksi karakter kepemimpinan Mbah Lamong yang selalu meneladani dan sosok Airlangga, Gajah Mada dan Joko Tingkir yang sudah dikenal keuletan dan keberaniannya. Sunan Drajat dan Sunan Sindang Duwur yang dikenal dengan kearifan dan welas asihnya menjadi landasan spiritual masyarakat),” kata Bupati Yuhronur.
Masih dalam sambutannya, di HJL Ke-454 ini, Pemkab Lamongan mengangkat tema ‘Merajut Harmoni untuk Lamongan Megilan’, tema tersebut relevan dengan tokoh-tokoh Lamongan yang mampu menorehkan tonggak kejayaan masa lampau di tengah-tengah keberagaman dan kemajemukan budaya masyarakat.
Ketua DPRD Lamongan, H Abdul Ghofur, mengatakan bahwa melalui tema tersebut membuktikan bahwa pentingnya harmonisasi untuk pembangunan. Sehingga, kinerja menjadi peningkat dan lebih baik di berbagai sektor sehingga masyarakat tetap merasakan pemerintahan dalam pembangunan Kabupaten Lamongan ini. Untuk itu, dirinya mengajak seluruh pihak bersama-sama bekerja keras untuk mewujudkan kejayaan Lamongan yang berkeadilan. “Saya mengajak semua pihak tokoh masyarakat, perangkat daerah, TNI, Polri dan seluruh stakeholder serta masyarakat Kabupaten Lamongan untuk bersama-sama bekerja keras untuk pembangunan Lamongan. Semoga dengan momentum hari jadi Lamongan ini, Lamongan senantiasa mendapatkan keberkatan dari Allah SWT dalam mewujudkan cita-cita bersama,” ujarnya. (zen/gie)