Kabupaten Malang

Kumbang di Bebatuan Coban Gedangan

Diterbitkan

-

LUMAYAN : Coban Nirwana di Gedangan. (sos)

Malang, Memo X–Kumbang hitam betina bertanduk merayapi bebatuan besar Coban Watu Leter Gedangan. Gemericik air tertumpah dari ketinggian 20 meteran. Coban ini berjarak 100-an meter dari Coban Nirwana.

Sejak terkenal lingkup lokal Malang Selatan, Coban berada di lahan milik warga ini mempunyai 3 nama. Sebagian menyebut Coban Nirwana, sebagian pemuda menamainya Coban Indah dan sebagian warga mengenalnya dengan sebutan Coban Karimah.

Ada sejarah masing-masing Coban ini. Letaknya cukup dekat dengan pusat Desa Gedangan. Beda dulu, sekarang akses menuju lokasi cor-coran rata. Hanya 30 meteran jalanan turun yang musti dilalui pengunjung melewati jalan berundak.

Kata Lianah, Kades Gedangan, lokasi Coban berada di Dusun Krajan. Coban tepat berada di lahan milik Pak Ngadimin dan HM Hasan. Lahan Coban ini diperkirakan 15 hektar lebih.

Advertisement
LICIN : Coban Watu Leter. (sos)

LICIN : Coban Watu Leter. (sos)

Sayangnya sementara ini, lokasi hanya dapat dikunjungi wisatawan berkendara roda dua. Mobil tidak dapat parkir dekat lokasi namun bisa titip ke halaman rumah warga.

Pada 2017, coban itu dikelola pemuda setempat dan bungdes. Ada harapan pula, bantuan dari pemerintah untuk pembangunan fasilitas dan akses jalan.

Sementara di lokasi, hanya dapat ditempati parkir sepeda motor. Sebuah warung ditempati Maskur. Warung ini menyediakan minuman dan makanan ringan serta informasi pada para pengunjung. Warung lainnya, kemarin tampak tutup.

Kata Maskur, warga luar malang telah mengenal Coban Nirwana. Beberapa saat lalu, ada puluhan warga Surabaya, Gresik dan Sidoarjo mendatangi Coban. “Ada yang menginap di sini. Keluarga, ” sebut Maskur.

Sebulan, pihak pengelola bisa mengantongi uang parkir sebesar Rp 2 juta. Kemarin siang, tampak 2 pengunjung perempuan. Pengunjung ramai pada Sabtu dan Minggu, kata Maskur.

Advertisement

Tiba di lokasi masuk, terpasang tulisan Coban Nirwana. Coban baru tampak saat menuruni undakan berjarak 20 meteran. Tinggi Coban Nurwana mencapai 25 meteran. Lebar sungai di bawahnya seluas 20 meter lebih. Batuan besar lapang menghiasi tengah sungai.

Diceritakan H Sayudi, pada tahun 1989 coban dikelola menjadi lokasi wisata. Waktu itu saat Pak Rakijan menjadi Kades. Akses jalan belum bagus waktu itu. Wisata Coban bertahan setahun lebih.

Kata H Sayudi, mantan Kades Gedangan, nama Coban Karimah disebut warga karena sesepuh tinggah di atas Coban. “Anak-anak muda menyebutnya Coban Nirwana. Dulu waktu, Pak Rakijan disebut Coban Indah, ” papar Sayudi.

Coban pernah kering saat kemarau panjang. Di atas coban ada semacam kotak berbahan bambu. Warga mengenalinya sebagai punden. Dulu, pernah punden dijadikan tempat mendekatkan diri pada Sang Khalik.

Advertisement

“Dulu tempat shalat. Didamel pondok pondokan, ” ungkap Maskur. Soal kedalaman air, paling dalam air mencapai 3 meteran persis di bawah coban. “Paling dalam 3 meter isore persis. Paling pojok sumur gentong. Tapi ndak pernah ada kejadian. Aman, ” terang Maskur.

Watu Leter, Coban Berbatu Lapang

Coban kedua berjarak 100 meteran dari Coban Nirwana. Pengunjung dapat menempuh jalan kaki menyusuri jalan setapak ke arah Barat. Situasinya sangat lengang dan alami.

Sampai dekat atau puncak Watu Leter, pengunjung disodori pemandangan bebatuan lapang. Dari batu lapang luas ini pengunjung dapat melihat Coban Nirwana dan aliran sungainya.

Advertisement

Namun pengunjung perlu berhati-hati bila berada di bebatuan ini. Sebab bisa jadi lumut batu menjadi sangat licin. Pijakan kaki musti kuat dan lentur bila terperosok licinnya batu. Ada baiknya pengunjung menghindari menuju ujung sungai sebab ketinggian 25 meter adalah puncak Watu Leter.

Jalan kaki menuju Watu Leter, pengunjung musti menuruni tangga kayu di tebing sepanjang 10 meteran. Di Watu Leter, pengunjung sebaiknya menghindari menyeberangi sungai. Sebab permukaannya terlihat berlumut. Aliran terlihat bening karena hanya sedalam telapak kaki.

Nantinya, 2 coban ini diharapkan menjadi ikon Desa Gedangan. Selain mendatangkan wisatawan dan menambah penghasilan bagi pengelola dan dapat membanggakan masyarakat desa Gedangan.

Kedua coban ini diketahui warga sebagai coban dari aliran sungai Bambang. Coban bukan berasal dari sumber mata air seperti Coban Rondo di Kecamatan Pujon.

Advertisement

Kealamian wilayah Coban masih terbukti dengan adanya kumbang hitam. Kumbang, dalam ekologi dikenal sebagai indikator bersihnya lingkungan sekitar. Selain kumbang, adapula capung hijau biru bersayap hitam. (sos)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas