Lamongan

Polres Lamongan Ajak Mahasiswa Seminar Bahaya HTI Terhadap Keutuhan NKRI

Diterbitkan

-

foto kegiatan seminar yang bertemakan Bahaya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) terhadap keutuhan NKRI, bertempat di gedung olahraga Unisla.

Memontum Lamongan—-Di tengah maraknya HTI, Mapolres Lamongan mengajak mahasiswa Unisla untuk mengetahui bahaya HTI. Seminar tersebut bertemakan ” Bahaya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) terhadap keutuhan NKRI”. Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya, Rektor Unisla H Bambang Eko Muljono SH M.Hum, MM, Ketua Majelis Ulama (MUI), KH. Abdul Azizi Khoiri, Kapolres Lamongan AKBP Feby D.P. Hutagalung, SH SIK, dan Badan Otonom (Banom) Pemuda Ansor dan Banser, serta mahasiswa Unisla yang bertempat di gedung olahraga Universitas Islam Lamongan (Unisla), Kemarin (2/11/2018).

Seminar  tersebut menghadirkan beberapa Narasumber yakni  Dr. Ainur Rofiq Al Amin M.Ag (Dosen Fak. Ushuluddin UIN Sunan Ampel Surabaya), Minahul Mubin S. Hum, M.Pd (Dosen Fak. Agama Islam Unisla Lamongan), Dr. H. Supandi Awalludin (Ketua PCNU Lamongan).

Selain itu, acara di awali dengan sambutan Kapolres Lamongan, AKBP Feby D.P Hutagalung, Ia mengatakan bahwa HTI merupakan organisasi yang sudah jelas dilarang hidup di NKRI, karena dianggap membahayakan keutuhan NKRI.

“HTI bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, kita harus bisa menyikapi HTI, yang ingin merubah ideologi bangsa, bagaimana kita bisa memperoleh pemahaman tentang HTI, di seminar ini, ” kata Feby.

“Saya merasa bersyukur di Lamongan, yang sampai saat ini masih kondusif, dan mari kita pelihara suasana yang sudah baik ini, dengan profesi masing – masing,” tambahnya.

Sementara itu Mubin mengatakan, semakin kita bicarakan HTI semakin mulia HTI di indonesia, karena merasa diperhatikan,
Untuk menyikapi siapapun yang hidup dan menghirup udara di NKRI harus patuh dan tunduk kepada NKRI.

Advertisement

“Lamongan menolak HTI dan segala bentuk atributnya, bagaimanapun bentuknya”, Ungkapnya.

Sedangkan Gus Rofiq panggilan akrab dari Dr. Ainur Rofiq Al Amin, mengungkapkan bahwa  membicarakan HTI sebetulnya tidak perlu, kita harus bisa menjawab kontra wacana yang dilontarkan HTI secara benar.

“Saya pribadi tidak setuju dengan pembakaran bendera HTI, karena bisa menimbulkan fitnah,” tegasnya.

“Dan saya juga membela Banser, karena mereka merasa terprovokasi dengan pengibaran bendera HTI itu,  karena ingin membela kedaulatan NKRI, yang jelas sudah dilarang keberadaanya di Indonesia”, Ungkapnya. (Lai/zen/yan)

Advertisement

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas