Berita Nasional
Salat Jumat di Mojokerto, Kepala Staf Kepresidenan Motivasi Santri Jadi Pemimpin
Memontum Mojokerto – Di sela-sela kunjungan kerjanya yang padat ke Jawa Timur, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menunaikan Salat Jumat di Masjid Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah di Mojokerto, Jumat (10/06/2022) tadi.
Usai menunaikan Salat Jumat, Moeldoko diberikan kesempatan untuk memberikan motivasi kepada santri. Dalam kesempatan ini, dirinya berpesan kepada para santri untuk berani bermimpi besar dan menjadi pemimpin bangsa. “Kalian sangat beruntung bisa mengenyam pendidikan di pesantren yang dapat memberikan pendidikan karakter yang kuat dan pendidikan Agama Islam secara komprehensif. Maka, kalian bisa meraih mimpi apapun. Jadi pemimpin, bisa,” ujar Moeldoko.
Baca juga :
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
- Respon Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Kediri, Ini Penjelasan Ketua Fraksi PAN DPRD
Moeldoko juga sempat mengutip buku “Perang Kebudayaan” oleh Ali Khameini. Ia mengatakan bahwa serangan kepada unsur-unsur kebudayaan umat lain itu dilakukan dengan menghilangkan keyakinan, mendegradasi kekuatan ideologi dan menghilangkan kebanggaan atas identitas bangsa. “Fenomena ini sudah terjadi. Namun saya yakin sistem pendidikan di pesantren-pesantren bisa memperkuat identitas keagamaan sekaligus identitas bangsa,” lanjutnya.
Dalam kunjungan ini, Moeldoko disambut oleh Pengasuh Ponpes, KH Asep Saifuddin Chalim. Dirinya juga menceritakan pentingnya pendidikan agama dalam membentuk dirinya sekarang. “Dulu, saya itu tidurnya di langgar. Kalau telat bangun Salat Subuh, Pak Kyai dulu sudah siap dengan penjalin [sejenis rotan]. Disiplin sekali, benar-benar digembleng. Saya gak akan jadi Jenderal kalau tidak digembleng dengan pendidikan agama,” kata Moeldoko.
Kyai Asep mengapresiasi bentuk perhatian Moeldoko ke pendidikan pesantren. Ia pun mengatakan bahwa ekosistem pesantren siap mengawal guru-guru pendidik dalam menangkal radikalisme di lingkungan sekolah. (hms/gie)