10 Tahun, TKW Tirtoyudo Dilaporkan Menghilang

Disnaker Kabupaten Malang Berusaha Pulangkan ke Tanah Air

Memontum Malang—Sejak tahun 2007 silam, Surining (42) seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Dusun Tretes Desa Jogomulyan Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang dilaporkan menghilang. Seperti dilaporkan oleh pihak keluarga ke Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2 TKI) Disnaker Kabupaten Malang beberapa waktu lalu.

Achmad Djunaedi Kepala Bidang Penempatan TKi Disnaker Kabupaten Malang menjelaskan, pada tanggal (7/7/2017) lalu pihaknya sudah bersurat kepada kepala kantor Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta.Tetapi tanggal (19/7/2017) berikutnya surat tersebut dikembalikan. Atas permintaan dari Direktorat Perlindungan WNI, pihak disnaker berupaya melakukan perlengkapan tersebut namun yang didapat dari pihak keluarga hanya berupa KTP, KK dan Ijasah.

Padahal yang diminta kelengkapannya berupa nama lengkap, nomor paspor, nomor visa, nama lengkap majikan, alamat majikan dan nomor kontak.

“Kami diminta untuk melengkapi data. Seperti nama lengkap TKI, nomor paspor, visa, nama dan alamat lengkap majikan, termasuk nomor kontak dan identitas”, terang Djunaedi Rabu (1/11/2017) kemarin.

Juga dijelaskan, sesuai hasil koordinasi pihak keluarga, Kepala Desa dan Camat setempat, pada tanggal (27/10/2017) lalu pihak Disnaker kembali berkirim surat, itupun hanya dengan lampiran KTP, KK dan ijazah.

“Dengan lampiran seadanya ini kami berharap nama Surining kembali ke kampung halaman mereka sesuai harapan keluarga”, ujar Djunaedi berharap. Dari data yang didapat Memo X, Surining berangkat untuk kedua kalinya melalui PT Asia Avia Duta, pada tahun 2007 lalu.

“Sejak berangkat kedua kalinya ke Arab Saudi, melalui PT Asia Avia Duta sampai sekarang tidak ada kabar,” ungkap, Surahmad kakak kandung Surining.

Adapun kabar yang didengar pihak keluarga dari TKI yang pernah berjumpa dengan Surining bahwa keberadaannya saat ini disembunyikan oleh juragan yang baru dan tidak diberi gaji. (sur/yan)