Banyuwangi
Dapat Bantuan Bedah Rumah, Malah Jual 4 Ekor Kambing
Karena terlanjur dibongkar, akhirnya Sunardi tidak mempermasalahkan, dan dirinya siap membantu biaya pembelian material untuk pondasi seperti batu dan pasir agar bangunan rumah ini kuat.
“Karena dananya tidak mencukupi, akhirnya saya membantu membeli batu dan pasir untuk pembangunan pondasi rumah, itung-itung biar kuat,”ujarnya.
Setelah itu, pembangunan terus berlanjut, dan tiba-tiba dirinya sakit, agar pembangunan ini terus berlanjut, pihak TPK mendatangkan kuli selama 5 hari.
“Saat saya sakit selama 5 hari itu, saya harus mengeluarkan uang per harinya Rp 60 ribu, untuk membayar ongkos kuli,”keluh Sunardi.
Yang paling mencengangkan, kata Sunardi pembangunan ini, tukangnya sering libur, karena material tidak ada.
“Seharusnya pembangunan ini lancar, karena Danya ada, tapi untuk bedah rumah saya ini lain, tukangnya sering libur, karena bahan materialnya sering terlambat ngirimnya,”ungkapnya.
Akibat mendapat program bedah rumah ini, Sunardi bukannya senang, justru sebaliknya, dia harus menjual peliharaannya dan meminjam perhiasan ke orangtuanya, agar rumahnya lekas selesai dan bisa dihuni.