Jember
Kemensos Instruksikan Hadapi Cuaca Ekstrem, Antisipasi Harus Dilakukan Sejak Dini
Khofifah mengatakan, bencana yang kerap terjadi setiap kali musim penghujan antara lain banjir, angin puting beliung, longsor dan rob. Khofifah juga menghimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaannya. Terlebih bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana seperti dibawah lereng dan juga dekat pesisir.
Khofifah menerangkan, Data Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mencatat ada 323 kabupaten/kota yang berpotensi tinggi atau rawan bencana alam. Sekitar 71 kabupaten di antaranya termasuk zona merah. Ke-71 zona merah ini menjadi prioritas penanggulangan bencana bagi Kementerian Sosial.
Selain itu, tercatat sepanjang 2016 terdapat 2.171 kejadian bencana di Indonesia dan berdasarkan data serta informasi bencana Indonesia disebutkan jumlah korban meninggal mencapai 567 jiwa, 489 jiwa luka-luka. 2.770.814 mengungsi dan 23.628 unit rumah rusak ringan dan 5.750 unit rusak berat.
Khofifah berharap masyarakat luas meningkatkan kewaspadaan dan sensitifitas yang tinggi serta tanggap dan bertindak cepat jika bencana alam melanda wilayahnya. Terkait pemenuhan logistik, Khofifah mendorong Pemda tidak menunda mengeluarkan surat keputusan (SK) tanggap darurat untuk mempermudah akses penyaluran bantuan terhadap korban bencana khususnya terkait cadangan beras pemerintah yang syarat mengeluarkannya harus melalui penerbitan SK Tanggap Darurat.
“Jika bupati atau wali kota yang sudah mengeluarkan surat keputusan pernyataan darurat, maka bisa mengeluarkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sampai 100 ton, jika kuota pemerintah kabupaten/kota sudah terpakai dapat ditambah 200 ton atas SK Gubernur dan diatas 200 ton atas SK Mensos” ungkapnya. (lum/yan)