Jember
Kini TIK dan DTS Tersedia di Pendopo Wahyawibawagraha
Jember, Memontum – Untuk mendorong masyarakat Jember memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), Pemerintah Kabupaten Jember menyediakan fasilitas pendaftaran program Digital Talent Scholarship (DTS).
Fasilitas tersebut tersedia di Pendapa Wahyawibawagraha, jadi tinggal datang langsung daftar, terang Kasi Data dan Statistik Diskominfo Jember Rudi Budi Prakoso Jaka Putra, SKom, Senin (13/5/2019) siang.
Digital Talent Scholarship (DTS) merupakan program Kementerian Kominfo untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing SDM di bidang TIK dalam menyongsong Revolusi Industri 4.0. Program ini berupa beasiswa pelatihan intensif bagi 25 ribu peserta di seluruh Indonesia.
Rudi menjelaskan, fasilitas yang disediakan di pendopo yakni komputer, jaringan internet, serta failitas lainnya. Pendaftaran memerlukan email dan nomor telepon yang aktif.
“Karena semua verifikasi maupun informasi akan dikirim ke email dan nomor masing-masing,” terangnya.
Setelah mendaftar melalui laman web digitaltalent.kominfo.go.id pendaftar akan mendapatkan email balasan untuk mengikuti ujian. Ujian via daring (online), yang bisa menggunakan smartphone.
Pendaftaran di pendopo dibuka sejak 13 hingga berakhir 19 Mei 2019. Sampai Senin siang, ada tiga pendaftar. Mereka adalah dua orang lulusan SMA dan satu orang lulusan SMK.
“Kebanyakan anak-anak ini mendapatkan Informasi program DTS dari Instagram Humas Pemkab Jember,” ungkap Rudi di pendopo.
Selain menyediakan fasilitas pendaftaran, Pemerintah Kabupaten Jember juga mengundang guru-guru TIK SMA/SMK untuk mengikuti program Coding Teacher Academy (CTA).
Mereka akan diundang Bupati Jember dr Hj Faida, MMR untuk mengikuti sosialisasi program ini, yang dikemas dalam bulan puasa bersama. Rencananya, mereka diundang pada Rabu 15 Mei 2019 di Pendapa Wahyawibawagraha.
“Untuk itu diharapkan guru guru TIK dapat hadir, sekaligus pendaftaran program CTA,” harap Rudi seraya tersenyum.
Sehari berikutnya, Kamis 16 Mei 2019, bupati mengundang ketua kelas masing-masing SMK Kelas XII.
“Karena saat ini masih proses ujian, jadi bisa mengikuti program ini nantinya dengan menggunakan surat keterangan lulus atau rekomendasi lulus dari kepala sekolah,” jelasnya.
Rudi berharap siswa-siswi lulusan SMK yang sudah mengikuti program dari Kemeterian Kominfo ini nanti dapat bekerja langsung karena sudah mendapatkan sertifikat. Ia menambahkan, program DTS ini juga bisa diikuti penyandang disabilitas.
Pendaftarannya sudah dibuka di beberapa universitas seperti di Universitas Brawijaya Malang, yang pendaftaran untuk penyandang disabilitas khusus tuna rungu dan tuna daksa.
“Segera mendaftar, jika ingin pengetahuan lebih tentang teknologi informasi dan komunikasi,” ajak pria yang murah senyum ini. (yud/oso)