Probolinggo
Lagi, Pemkot Probolinggo Gelar Program Hapus Tato Gratis
Memontum Probolinggo – Pemerintah Kota Probolinggo kembali membuka layanan Hijrah Hapus Tato gratis bagi masyarakat umum. Kegiatan ini, kembali berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota Jalan Panglima Sudirman No 1, Kelurahan Tisnonegaran, Sabtu hingga Minggu (24/09/2023) besok.
“Kami bersyukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala, bahwa Hijjrah Hapus Tato ini bekerja sama dengan Pemkot Probolinggo. Dimana Pak Wali Habib Hadi memberikan apresiasi luar biasa, sehingga ini dijadikan kegiatan rutin. Kita menggelar mulai hari ini dan besok,” kata Ketua Dewan Dakwah Kota Probolinggo, Syuhadak, Sabtu (23/09/2023) tadi.
Program Hijrah Hapus Tato, ujarnya, sudah memasuki tahap ke 5 yang sekaligus adalah wujud refleksi di tahun terakhir kepemimpinan Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin. Dimana, hijrah bukan hanya soal proses, namun juga butuh progres.
Syuhadak mengungkapkan, peserta yang mendaftar di pelaksanaan hijrah tato kali, ini terpantau ada penurunan. Baik yang mendaftar secara daring maupun luring. Angka ini, terbilang menurun bila dibandingkan pelaksanaan sebelumnya.
Giat pertama, urainya, diikuti sebanyak 90 peserta atau meningkat di pelaksananaan berikutnya sebanyak 98. Angka ini, terus bertambah menjadi 121 peserta di tahun 2021 lalu, kemudian sempat menurun ke angka 74. Pelaksanaan di Maret tahun ini, berjumlah 80 orang dan saat ini yang mendaftar tercatat ada sekitar 45 peserta penerima manfaat. Namun, tidak menutup kemungkinan jumlah itu bertambah di hari ke dua.
Menurutnya, penurunan angka kali ini disebabkan oleh ketidakpahaman peserta terkait informasi online yang juga bisa diakses. “Kemungkinan besar banyak yang tidak paham online, jadi pakai link dan lain sebagainya. Tapi yang offline juga banyak sih dan insyaallah akan banyak yang daftar,” katanya.
Meski demikian, tegasnya, tidak menutup kemungkinan kegiatan ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. Terlebih, program ini tanpa dipungut biaya, sehingga ini bisa membantu masyarakat yang ingin menghapus tato namun terhalang dengan tingginya biaya.
Baca juga :
“Saya yakin, dewasa ini makin banyak muda-mudi yang sudah menyadari akan kesalahannya di masa lalu bahwa tato itu tidak baik. Mau kerja sulit, bahkan mau nikah juga ada kendala yang dihadapi karena memiliki tato. Apalagi yang bertato adalah perempuan, juga kasihan. Kita di Dewan Dakwah menyikapi hal itu dengan membuat kerja sama bareng Laznas Dewan Dakwah Jawa Timur dan Alhamdulillahnya mendapat respon yang baik dari Wali Kota Pronolinggo dan menjadi agenda rutin Pemkot Probolinggo,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, yang meninjau langsung pelaksanaan pagi tadi, menyampaikan apresiasinya atas keputusan yang diambil peserta untuk fokus dan tulus berhijrah dengan menghapus tato di tubuhnya. “Tentunya, alhamdulillah ya. Saya lihat dan kita rasakan, kehadirannya dinanti-nanti. Buktinya tiap gelarannya, banyak yang datang. Bahkan, ada yang baru bahkan ada yang sudah sampai tahap bersih. Ini menjadi kebahagiaan juga bagi saya, bahwasanya kegiatan yang sederhana ini sangat besar maknanya,” kata Wali Kota Habib Hadi.
Dirinya juga berpesan kepada masyarakat, apabila melihat saudara, teman atau kerabat yang masih memiliki tato di tubuhnya, untuk merangkul dan memberikan wawasan serta edukasi terkait adanya program ini. Sehingga, tergerak untuk meakukan hijrah dan menghapus tatonya.
“Jangan dikucilkan. Justru disupport, beri motivasi agar tergerak untuk hijrah dan mau menghapus tatonya,” jelasnya.
Ketua Bidang Penyaluran dan Pendistribusian Laznas Dewan Dakwah Jatim, Tono Widiatmoko, membenarkan bahwa program ini sudah berjalan selama lima tahap. Ada banyak kesan yang ia dan timnya rasakan dari mulai awal pelaksanaan hingga sampai di tahap ini.
“Luar biasa sambutannya. Apresiasi pemimpinnya, fasilitasinya hingga pesertanya juga. Semuanya,” katanya.
Adapun syarat bagi yang ingin menghapus tato yakni diutamakan berdomisili di Probolinggo. Lalu, tulus berhijrah, memiliki hafalan surah, berpakaian rapi, sopan, menutup aurat, sehat jasmani (tidak memiliki riwayat diabetes, hingga tidak ada penyakit kulit yang dikhawatirkan menyebabkan alergi) dan sehat rohani. (kom/pix/gie)