Lamongan
Pemkab Lamongan Anggarkan Rp 50 Miliar untuk Pembebasan Lahan Jalan Lingkar Utara
Memontum Lamongan – Jalur Lingkar Utara (JLU) yang direncanakan akan dibangun sebagai irisan jalur arteri primer yang melewati Lamongan oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, diharapkan dapat segera direalisasikan. Untuk itu, target pembebasan sisa lahan sebesar 4,2 hektare atau sekitar 14,2 persen dari total kebutuhan lahan 29,5 hektare ini, dapat segera terselesaikan di tahun 2022. Karena, di tahun ini juga sudah dianggarkan dana sebesar Rp 50 miliar.
Diungkapkan Bupati Yuhronur, bahwa koordinasi dengan berbagai pihak telah dilakukan. Mulai dari pemerintah pusat hingga ke ke tingkat RT/RW dengan harapan JLU Lamongan ini dapat terwujud. “Kami sudah berkoordinasi dengan semua pihak dan mudah-mudahan dapat menjadi langkah awal yang baik. Ayo nang didadekno dalan iki (ayo segera direalisasi jalan ini), dadi dalan sing kenek dilewati (jadi jalan yang bisa dilewati). Semoga prosesnya lancar dan tidak ada kendala, serta bisa dimanfaatkan oleh semua orang,” ucapnya, Minggu (22/05/2022) tadi.
Dengan adanya dua perlintasan kereta api (palang pintu kereta api), tambahnya, sudah beroperasinya double track dengan frekuensi kereta yang lewat 60 kereta/hari, juga sering terjadinya kemacetan pada jam-jam sibuk. Serta, kondisi jalan yang sudah tidak memungkinkan karena volume dan arus lalu lintas yang padat, JLU ini dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengurai kemacetan dan menurunkan resiko kerusakan jalan.
Baca juga:
- DPC PKB Trenggalek Kuatkan Konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilbup 2024
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Sekda Kota Malang Soroti Tingginya ASN Muda yang Tidak Lolos BI Checking di Pengajuan Kredit Perumahan
- Tingkatkan Kamseltibcar Lantas, Polres Trenggalek Gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Semeru 2024
- Pemkot Malang Dorong ASN Manfaatkan Program Tapera untuk Kepemilikan Rumah
Diungkapkan Bupati Yuhronur, pembangunan JLU yang diusulkan sepanjang 7,15 km, ini memiliki dampak sosial dan ekonomi bagi warga Lamongan. Dampak sosial berupa peningkatan aksesibilitas masyarakat hingga tingkat keselamatan pengguna jalan.
Selain itu, secara ekonomi adanya JLU ini dapat membuka peluang bagi pengembangan kegiatan ekonomi, pemandaatan SDA, pengembangan sentra-sentra produksi pada kawasan jalur lintas logistik utama (jalan Pantura Jawa), serta meningkatkan aksesibilitas pada koridor dan kawasan-kawasan produksi. Sehingga, mampu meningkatkan produktivitas.
“Saya harapkan, kita semua memiliki spirit yang sama. Keinginan yang sama dan mudah-mudahan karena semangat, spirit dan keinginan yang sama dalam mewujudkan pembangunan jalan, ini nanti akan terwujud,” tambahnya.
Menurut Kepala Dinas PU Bina Marga Lamongan, Sujarwo, saat ini proses pembangunan JLU sudah ada pada review Detail Engineering Desain (DED). Ditambahkan, bahwa Lahan yang terdampak sebagian besar wilayah tambak di wilayah Kelurahan Sidokumpul, Sukorejo, Kecamatan Lamongan dan Kecamatan Deket. (zen/sit)