Sanusi Sidak RSUD Kanjuruhan Kepanjen

Memontum Malang—–Plt Bupati Malang,Drs.HM.Sanusi MM melakukan inspeksi mendadak alias sidak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang Kamis(8/11/2018)siang tadi.

Tentu saja ada beberapa hal yang disoroti oleh mantan wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang beberapa periode lalu ini.Seusai rapat koordinasi dengan Direktur Utama RSUD Kanjuruhan dan jajarannya, Sanusi kemudian meninjau sejumlah tempat,seperti loby pelayanan, ruang poli syaraf, farmasi, IGD dan halaman parkir.

“Untuk pelayanan rumah sakit pada masyarakat. Pertama, saya harap kecepatan tindakan kepada pasien yang datang, jadi pasien datang kesini tidak berlama-lama segera ada penanganan. Kedua, semua pelayanan di rumah sakit ini bersikap ramah, maka saya minta 3S itu untuk diterapkan. Dulu waktu saya di dewan itu sudah diterapkan waktu bu Tutik sudah diterapkan, yaitu senyum, salam, sapa, itu di semua aktivitas pelayanan mulai satpam sampai dokternya. Itu sudah membantu psikologi pasien, dengan di sapa ramah pasien itu jadi enak,” ujarnya.

Lebih jauh, mengenai kecepatan pelayanan pada pasien, menurut pihak RSUD Kanjuruhan hal itu masih sesuai standar pelayanan minimal (SPM). Namun, Sanusi tetap mengingatkan agar ada perbaikan-perbaikan dalam pelayanan.

“Cuma nanti kita sudah sarankan untuk peningkatan-peningkatan dari poly-nya itu dokternya bisa lebih pagi lagi untuk standby di ruang prakteknya masing-masing,” sambungnya.

Selain itu, untuk pelayanan pada pasien BPJS, Sanusi menuturkan jika tidak ada perbedaan. Semua pasien yang datang ke RSUD Kanjuruhan dilayani secara sama.

“Sama, tidak ada bedanya kalau BPJS dengan non BPJS, tidak boleh ada perbedaan harus sama. Cuma BPJS-nya karena ada kebijakan baru, harus melalui rujukan dari rumah sakit tipe C jadi disini sedikit menurun hampir 50 persen”,ulasnya.

Ditambahkan, mayoritas pasien yang datang ke RSUD Kanjuruhan merupakan pasien rujukan. Tidak jarang ada pasien yang menderita penyakit parah baru dirujuk ke RSUD Kanjuruhan.

“lah yang kesini ini, karena limpahan dari rumah sakit dibawahnya itu rata-rata pasiennya, di rumah sakit sebelumnya itu sudah tidak mengatasi, jadi bisa dikatakan pasien parah,” pungkasnya(Sur)