Kota Malang

Satgas Drainase Kota Malang Dibantu Ekskavator Lakukan Pengerukan Sedimen di Saluran Sekunder

Diterbitkan

-

Satgas Drainase Kota Malang Dibantu Ekskavator Lakukan Pengerukan Sedimen di Saluran Sekunder

Memontum Kota Malang – Untuk mencegah terjadinya banjir, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP), melakukan pengerukan sedimen di sejumlah saluran. Belasan anggota Satgas Drainase dan satu unit ekskavator, diturunkan di Jalan Letjen S Parman, mulai Selasa (23/08/2022) atau hingga tiga sampai empat hari ke depan.

Plt Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi, mengatakan bahwa saluran tersebut termasuk lokasi ke-13 yang tersentuh pengerukan saluran. “Harapan kami ini bisa mengurangi risiko genangan atau banjir di sekitar Jalan S Parman yang sering terjadi pada waktu-waktu terdahulu,” kata Diah, Rabu (23/08/2022).

Penurunan Satgas dan ekskavator ini bertujuan untuk mengangkut timbunan sedimen penghambat kinerja saluran sekunder. Dari kegiatan tersebut, dikatakan setidaknya ada 50 sampai 100 meter sedimen yang berhasil dikeruk. Dipilihnya lokasi tersebut, karena sudah cukup lama tidak tersentuh penanganan. “Di Purwantoro ini belum pernah dikeruk. Makanya banyak juga ini perkiraan sedimen yang harus dinaikkan,” ujarnya.

Baca juga :

Advertisement

Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, menggarisbawahi bahwa upaya meningkatkan kinerja dalam mengurangi risiko bencana seperti banjir dan genangan tentu memerlukan kesadaran bersama.

“Kami rencanakan tambah alat berat 2 unit di P-APBD 2022 untuk mempercepat proses yang sekarang dilakukan DPUPRPKP. Tapi tentu butuh partisipasi masyarakat untuk tidak membuang sampah dan sedimen ke sungai yang menjadi sumber kehidupan kita,” tegas Sutiaji.

Sebagai informasi, sebelumnya Satgas Pemkot Malang telah merampungkan penanganan di saluran sekitar Jalan Tenaga dan berhasil mengangkat lebih kurang 50 cm dalamnya atau sekitar 90 meter kubik sedimen.

Adapun total sedimen dan sampah yang sudah dikeruk dari ke-13 lokasi lebih kurang mencapai 1.000 meter kubik dengan rata-rata kedalaman saluran yang berhasil dinormalisasi antara 80 sampai 130 centimeter. (rsy/gie)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas