Sidoarjo
Sidoarjo City Branding, Terkendala Lemahnya Koordinasi Antar OPD
Memontum Sidoarjo– Proyek Sidoarjo City Branding masih memiliki sejumlah kendala. Salah satunya lemahnya koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Sidoarjo. Kondisi itulah yang menicu proyek Sidoarjo City Branding dengan jargin Sidoarjo Pesona Delta tidak berjalan maksimal.
“Setelah acara sosialisasi dan pertemuan antara OPD dan sejumlah stakeholder ini akan ditindaanjuti dengan berbagai workshop mengembangkan ekonomi wisata Sidoarjo,” terang Tim Destinasi Wisata Sidoarjo, Trisnanto kepada Memo X, Rabu (13/12/2017) paska sosialisasi.
Lebih jauh pejabat Bappeda ini menguraikan kendala dan tantangan utama realisasi Sidoarjo City Branding adalah masih adanya ego sektoral antar OPD. Menurutnya, masalah ini harus diselesaikan secara komprehensip untuk menjadikan Sidoarjo sebagai Kota UKM, Kota Kuliner dan lainnya agar programnya berjalan menjadi satu.
“Harusnya semua potensi-potensi di lapangan dan OPD itu dijadikan satu. Karena untuk pengembangan bukan anggaran yang menjadi kendala. Semua bisa dijaring dalam satu kerjasama program bersama (bareng-bareng),” imbuhnya.
Menurutnya harus ada koordinasi dan kemauan bersama untuk menjadikan kerjasama itu menjadi tim solid untuk mengembangkan Sidoarjo City Branding. Dia mencontohkan acara Lelang Bandeng jika dulu hanya ditangani Dinas Perikanan, kini diikuti dinas lainnya. Diantaranya Dispora, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan serta Disperindag.
“Jadi tidak ada alasan kalau tidak ada anggaran. Karena anggaran inklude di masing-masing OPD,” tegasnya.
Begitu juga soal keamanan, kata Tris ditangani Satpol PP dan untuk lalu lintas serta kemacetan akan ditangani Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Sidoarjo. Oleh karenanya ploting anggaran itu dilaksanakan sejak awal agar semua berjalan beriringan.
“Jadi membuat acara tidak perlu banyak kegiatan. Cukup sebulan sekali atau setahun 12 kali tapi gebyar acaranya besar dan menggema karena disokong seluruh OPD yang ada,” pungkasnya.
Sementara dalam kegiatan sosialisasi itu diikuti sejumlah OPD dan stakeholder. Diantaranya PHRI, UKM, Komunitas dan Club serta sejumlah pengusaha lainnya itu. (wan/yan)