Kediri

Terima Pemaparan Rencana Pengembangan RSKK Pare, Mas Dhito Ingatkan Pelayanan Tetap Jalan

Diterbitkan

-

Terima Pemaparan Rencana Pengembangan RSKK Pare, Mas Dhito Ingatkan Pelayanan Tetap Jalan

Memontum Kediri – Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK) Pare bakal melakukan pembangunan gedung kelas rawat inap standar (KRIS) guna meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Keterangan itu, disampaikan Direktur RSKK Pare, Gatut Rahardjo, dalam pemaparannya kepada Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, Selasa (24/05/2023) tadi.

Diungkapkan Direktur RSKK, bahwa gedung yang akan dibangun secara keseluruhan terdiri dari tiga blok. Dimana, tahun 2023 ini akan diselesaikan pembangunan Blok A, yang dikhususkan untuk gedung rawat inap.

“Tujuannya, untuk meningkatkan jumlah kamar tidur guna pelayanan yang saat ini sudah overload,” katanya.

Adapun Blok B, imbuhnya, disiapkan untuk penanganan jantung dan Blok C, untuk farmasi maupun kamar operasi yang rencananya dikerjakan pada 2024. Sementara karena terbatasnya lahan yang ada, termasuk untuk perluasan parkir, pembangunan gedung Blok A, itu dari desain dibuat lima lantai. Empat lantai dikhususkan untuk rawat inap dan satu lantai untuk menambah fasilitas parkir.

Advertisement

Baca juga:

“Anggarannya Gedung A ini dari DED, dialokaskan sekitar Rp 65 miliar dan diharapkan selesai pada akhir 2023,” ungkapnya.

Gedung baru yang akan dibangun itu, paparnya, lokasinya akan membongkar bangunan lama dengan kapasitas 28 tempat tidur. Dengan dibangun gedung baru lima lantai itu, nantinya akan mampu menampung kapasitas 115 tempat tidur.

Menanggapi pemaparan itu, Mas Dhito-sapaan akrab Bupati Kediri, mengingatkan bahwa semangat perubahan yang dilakukan RSKK juga harus diimbangi dengan peningkatan kualitas manajemen dalam pelayanan. “Karena kalau sudah bagus, namun pelayanan masih lambat, maka pasien merasa pelayanan tidak ramah itu juga percuma,” katanya.

Mas Dhito berpesan, agar supaya pembangunan pondasi gedung dibuat dengan struktur yang lebih kuat. Dengan keterbatasan lahan yang ada, tidak dipungkiri bilamana ke depan akan mengembangkan musti menambah bangunan ke atas.

Advertisement

Pihaknya juga meminta, agar selama proses pembangunan gedung baru itu pengawasan harus dilakukan dengan teliti. Hal itu, untuk mencegah proses pengerjaan yang tidak sesuai dengan perencanaan.

Mas Dhito pun mewanti-wanti, agar pihak RSKK bahwa selama proses pembangunan berjalan, untuk pelayanan bagi pasien harus tetap optimal. Pihaknya tidak menginginkan, proses pembangunan gedung baru itu akan mengganggu pelayanan kepada masyarakat.

“Pada saat proses pembangunan, pelayanannya jangan sampai kendor. Jadi, tetap harus berjalan dan maksimal,” terangnya. (kom/pan/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas