Berita Nasional
Tinjau Bencana Hidrometeorologi di Trenggalek, Menteri Sosial Serahkan Sejumlah Bantuan untuk Masyarakat
Memontum Trenggalek – Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Tri Rismaharini, meninjau bencana hidrometeorologi basah, banjir dan tanah longsor di Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek. Didampingi Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, bersama Forkopimda, mantan Wali Kota Surabaya, itu juga meninjau sejumlah infrastruktur yang rusak akibatnya banjir.
Dalam kunjungannya itu, Menteri Sosial menyebut bencana di Kabupaten Trenggalek, merupakan bencana terparah dari tiga kejadian banjir dan tanah longsor yang terjadi di Jawa Timur. Karenanya, perlu penanganan cepat guna membantu penanganan bencana hidrometeorologi basah di Kecamatan Munjungan.
Sebagai langkah awal, Mensos menggelontorkan bantuan senilai Rp 628.348.000, dalam bentuk logistik, peralatan dapur umum dan juga dalam bentuk bantuan lainnya. Tidak hanya ini, Mensos Risma juga akan membantu beberapa alat berat untuk kebutuhan pembersihan sisa material banjir, yang nilainya ditaksir lebih besar dari bantuan pertama. Bantuan ini, diberikan karena salah satu menteri perempuan era Pasangan Presiden Joko Widodo-Makruf Amin, itu prihatin melihat kondisi yang ada di Kecamatan Munjungan.
Menteri perempuan ini, juga tidak canggung terjun ke sungai guna membantu evakuasi sampah dan balok kayu yang menyumbat aliran air. Saat kejadian, sampah dan balok kayu ini menjadi salah satu penyebab salah satu jembatan di kecamatan itu ambrol.
“Saya bersyukur, saya bisa datang. Kebetulan, saya pas di Surabaya dan awalnya ada tiga Banyuwangi, Ngantang-Malang dan juga Trenggalek. Justru menurut saya, yang terberat di Trenggalek,” ungkap Mensos Risma, Minggu (06/11/2022) tadi.
Dirinya menyampaikan, jika aliran sungai di sini sangat membahayakan. Kalau penanganannya tidak cepat, maka akan terjadi sliding-sliding. Bahkan, jalan akan tergerus kemudian mungkin perumahan.
“Oleh karena itu, saya menyerahkan bantuan dan meninjau langsung bencana ini ke Trenggalek. Ini bantuan awal, logistik untuk masyarakat. Nanti juga akan saya bantu untuk sewa alat berat, kemudian kita juga akan datangkan dari Jakarta,” imbuhnya.
Baca juga :
- Sekda Kota Malang Ingatkan Pentingnya Peran Arsitek Lanskap dalam Pembangunan Berkelanjutan
- Pj Wali Kota Malang Hadiri Pelantikan Teguh Setyabudi sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta
- Kunjungi Pasar Sukun dan Ponpes, Kehadiran Abah Anton Dapat Dukungan Pemenangan
- KPU Kota Malang Susun Persiapan Debat Pertama Paslon Pilkada Kota Malang 26 Oktober
- Perkuat Integritas Kades, Pemkab dan Kejari Probolinggo Gelar Jaksa Jaga Desa
Pihaknya juga berkoordinasi, dengan Wali Kota Surabaya untuk membantu alat berat, karena ini belum musim pemuncak. Karena itu, kenapa persiapannya harus cepat.
“Saya juga akan ke kota, untuk membeli perlengkapan masak. Karena, ada akses yang terputus-putus, sehingga berpontensi ada daerah yang terisolir. Ini yang harus kita antisipasi logistiknya. Maka dari itu, kita akan belanja kebutuhan dapur untuk mereka bisa mandiri ketika terisolasi,” kata Menteri Risma.
Dirinya meminta kepada Kapolres dan Dandim, untuk sementara daerah-daerah kritis tadi, tidak dilalui oleh kendaraan berat. Karena, beban itu akan mempengaruhi kekuatan jalan. Karena kondisinya yang ditepi sungai, benar-benar tidak ada penahan sama sekali. Itu kalau dilewati kendaraan berat, maka akan mudah rontok.
“Masalahnya kalau putus (akses, red), maka makannya bagaimana. Kita berharap, dengan kita mempersiapkan peralatan-peralatan masak ini, mereka nantinya bisa mandiri. Makanya, saya akan ke kota untuk membeli peralatan masak dan staf saya belanja kebutuhan pokoknya,” jelasnya.
Kondisi alam yang seperti ini, ujarnya, diharapkan harus saling gotong royong. Tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja, tetapi masyarakat juga harus bersama-sama menangani ini semua. “Saya sangat percaya, kekuatan masyarakat itu salah satunya juga doa,” lanjutnya.
Sementara itu, Bupati Mochamad Nur Arifin, menambahkan selain memberikan masukan terkait kondisi sungai secara sosial, Menteri Risma juga ingin memastikan tidak ingin bila terjadi banjir kembali, kemudian terus ada jembatan yang putus lagi. “Dikhawatirkan, ini ada titik-titik pedesaan, dusun yang terisolir. Maka dari itu, Ibu (Mensos, red) memerintahkan untuk menyiagakan dapur-dapur umum di kawasan yang dimungkinkan terisolir,” ujar Mas Ipin-sapaan akrabnya.
Hari ini, sambungnya, karena darurat, maka Menteri Risma berbelanja langsung di Pasar Pon untuk memastikan kebutuhan dapur umum. “Bantuannya dari logistik dan juga ada alat berat dan sebagainya. Jadi, cukup banyak dari Kementrian Sosial,” paparnya. (mil/sit)