Berita Nasional

Dua Makam Kakak Beradik Korban Tragedi Kanjuruhan Dibongkar dan Jalani Autopsi

Diterbitkan

-

Dua Makam Kakak Beradik Korban Tragedi Kanjuruhan Dibongkar dan Jalani Autopsi

Memontum Malang – Untuk mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab kematian anaknya yang merupakan kakak beradik korban tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu, Devi Athok (41), warga Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, telah mengajukan proses ekshumasi dan autopsi. Proses ekshumasi atau bongkar makam terhadap kakak beradik NR (16) dan NA (13), ini kemudian dilaksanakan TPU Dusun Pathuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (05/11/2022) tadi.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, menjelaskan bahwa sesuai dengan arahan Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto, telah melakukan perbantuan terhadap pelaksanaan kegiatan autopsi terhadap dua korban tragedi Kanjuruhan. Polda Jatim melakukan langkah koordinasi yang dilaksanakan pada beberapa hari lalu, sehingga kegiatan ini berjalan lancar.

“Selain itu, juga membantu menyiapkan sarana-sarana yang diperlukan oleh tim dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) wilayah Jawa Timur, yang dipimpin langsung oleh Ketua PDFI Jatim, Dokter Nabil. Kemudian juga membantu menyiapkan sistem keamanan di area makam. Sekali lagi, kami mohon doanya dan kami terus mengucapkan turut berduka cita terhadap tragedi ini. Semoga semua korban husnul khatimah,” lanjutnya.

Ketua Persatuan Dokter Forensi Indonesia (PDFI) wilayah Jawa Timur, yang dipimpin langsung oleh Ketua PDFI Jatim, dr Nabil Bahasuan, sebelum melaksanakan autopsi mengucapkan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan masyarakat Malang. Dijelaskannya, bahwa PDFI Cabang Jatim mendapat permintaan dari penyidik berupa surat permintaan visum et repertum untuk melaksanakan penggalian makam di jenazah korban Kanjuruhan.

Advertisement

Baca juga:

“Kami PDFI Cabang jatim membentuk tim independen yang terdiri dari 2 penasehat dan 6 operator. Kami membentuk dari tiga elemen institusi pendidikan kedokteran dan empat dari fasilitas kesehatan,” jelasnya.

Dijelaskannya pula, tiga elemen intitusi pendidikan kedokteran tersebut diantaranya, Institusi Pendidikan Fakultas Kedokteran Hang Tuah Surabaya, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya dan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Kemudian dari Faskes, RSUD Kabupaten Kanjuruhan, RSUD dr Soetomo, RSUD Sarifah Bangkalan dan RS pendidikan Unair. Pelaksanaan ekshumasi ini adalah pertama kalinya untuk kasus tragedi Kanjuruhan.

Perlu diketahui, tragedi Kanjuruhan telah menewaskan 135 orang. Dalam tragedi tersebut, Devi Athok telah kehilangan kedua anak perempuannya yakni NR (16) dan NA (14) beserta mantan istrinya yakni Debi Asta (35). (gie)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas