Lumajang
Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor Ranupani, Bupati Lumajang Minta Perubahan Konsep Pertanian Jadi Terasering
Memontum Lumajang – Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, berharap masyarakat Ranupani mengubah konsep pertaniannya menjadi terasering. Hal itu disampaikan, karena mengingat potensi longsor yang diakibatkan kemiringan tanah akibat pertanian yang cukup curam.
“Kami follow up, sosialisasikan pertanian terasering harus dilakukan untuk persawahan dengan kemiringan yang sangat terjal. Karena kalau tidak, maka ini akan membahayakan pemukiman padat,” ujarnya saat meninjau lokasi banjir bandang di Desa Ranupani, Senduro, Minggu (09/10/2022) tadi.
Hujan deras yang terjadi pada Jumat malam hingga Sabtu (08/10/2022) kemarin, membawa material lumpur dari lereng bukit pertanian masyarakat Ranupani, yang mengakibatkan banjir bandang dan sejumlah titik terjadi longsor. Bupati menilai, konsep pertanian yang digunakan oleh masyarakat Ranupani, saat ini masih rawan longsor. Dengan dibuatkan lereng-lereng gunung terasering atau sengkedan, mencegah terjadinya longsor pada lereng. Sehingga, lereng pegunungan menjadi lebih stabil.
Baca juga :
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
Sementara itu, tambah Cak Thoriq-sapaan bupati, terkait penanganan bencana banjir bandang, saat ini prioritas utama adalah pembersihan akses jalan yang tertutup oleh material lumpur. Pemerintah melalui BPBD Kabupaten Lumajang dan Dinas Sosial, juga telah mendirikan dapur umum untuk mencukupi kebutuhan logistik dan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.
“Beberapa rumah harus diperbaiki, tahapan saat ini prioritas tentang jalur atau jalan tertimbun lumpur dibersihkan. Selanjutnya, masyarakat yang rumahnya terdampak. Kami juga sudah siapkan beberapa kebutuhan dasar, seperti selimut, alas tidur kasur bahan makanan pokok dapur umum sudah dibangun. Kebutuhan dasar, sudah ada di sini dan prinsipnya sekarang masyarakat yang terdampak kami tangani,” ujar Bupati Lumajang. (kom/adi/sit)