Berita Nasional
Tunjukan Pertumbuhan Pesat, Wapres Dorong Manfaatkan Peluang Ekonomi Syariah
Memontum Jakarta – Wakil Presiden, K.H. Ma’ruf Amin menyatakan, dalam tataran global, ekonomi dan keuangan syariah khususnya di sektor keuangan syariah, telah mengalami pertumbuhan lebih cepat melampaui keuangan konvensional dan diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan.
“State of Global Islamic Economy Report (SGIE) Dinar Standard menyebutkan, bahwa pada tahun 2019 jumlah masyarakat muslim dunia mencapai sekitar 1,9 miliar orang, dengan total spending untuk produk halal mencapai 2,02 triliun dollar AS. Angka tersebut diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah masyarakat muslim dunia, dan diperkirakan mencapai 2,4 triliun dollar AS pada tahun 2024,” tutur Wapres saat membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 tahun 2021 di Istana Wapres Jl. Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (27/10/2021).
Dalam acara yang bertajuk “Magnifying Halal Industries Through Food and Fashion Markets for Economic Recovery” itu, Wapres menilai potensi tersebut merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia dengan mengambil peran sebagai produsen produk halal dunia. Salah satu cara konkret untuk memanfaatkan potensi tersebut adalah dengan meningkatkan ekspor produk halal guna memenuhi permintaan dari pasar global.
Baca juga:
- Kelanjutan Proyek WTP, Sekda Kota Malang Tegaskan Tunggu Persetujuan Lingkungan
- DPC PKB Trenggalek Kuatkan Konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilbup 2024
- Pendapatan Pajak Kota Malang Triwulan III Lampaui Target, PBJT Mamin dan BPHTB di Angka Lebih 60 Persen
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Sekda Kota Malang Soroti Tingginya ASN Muda yang Tidak Lolos BI Checking di Pengajuan Kredit Perumahan
“Posisi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia ditataran global saat ini, cukup menggembirakan dan mendapatkan apresiasi dunia,” ujarnya.
Di sisi lain, Data State Gobal Islamic Economy Report 2020/2021 juga mencatat bahwa indikator ekonomi syariah Indonesia terus membaik, dan pada tahun 2020 berhasil menduduki peringkat ke-4 dunia di bawah Malaysia, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Wakil Presiden pun menguraikan, indikator yang menjadi penilaian lembaga tersebut antaranya yaitu keuangan syariah, pariwisata ramah muslim, industri fesyen muslim, obat-obatan halal, kosmetik halal, dan produk makanan halal.
“Dari indikator-indikator ekonomi syariah tersebut, posisi ekonomi dan syariah Indonesia rata-rata masuk dalam peringkat 10 besar, dan dua di antaranya berhasil masuk dalam peringkat 5 besar dunia yaitu sektor makanan dan minuman halal dan sektor fashion atau pakaian muslim,” terang Wapres.
Melihat capaian prestasi tersebut, Wapres menilai, Indonesia memiliki peluang yang besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, dan menjadi lead pada sektor industri halal di masa yang akan datang.
“Peluang Indonesia tersebut didukung oleh potensi yang dimiliki dan keberhasilan yang dicapai saat ini, yang antara lain seperti, pertama, market share keuangan syariah Indonesia per-Desember 2020 telah mencapai 9,89 persen yang menandakan peningkatan dan diharapkan dapat terus meningkat untuk mengejar negara besar lainnya yang memiliki market share ekonomi syariah lebih dari 10 persen,“ jelasnya. (hms/kom/aye/gie)