SEKITAR KITA
Kasus Kematian Covid-19 Tinggi, Penjual Karangan Bunga di Surabaya Kebanjiran Order
Memontum Surabaya – Tingginya kasus kematian akibat penularan Covid-19, membuat pedagang karangan bunga duka cita di Surabaya, kebanjiran pesanan.
Seperti salah satu pemilik Toko Bunga Panorama Florist, Jalan Kayoon, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Ubed (39), mengaku kewalahan terima orderan karena banyaknya permintaan karangan bunga dari konsumen.
Baca juga:
- Bersenjata Parang dan Pistol Mainan, Dua Pelaku Perampokan Minimarket Diringkus Polisi
- Pramuka Lumajang Bantah Tudingan Keterkaitan Soal Pengelolaan Donasi Erupsi Semeru
- 12 Aset Terpidana Korupsi Kredit Fiktif Disita Kejaksaan Negeri Kota Malang
“Sejak 10 hari yang lalu banyaknya permintaan. Sebelumnya, permintaan mencapai 4 sampai 5 setiap hari. Sekarang sehari bisa 6 sampai 10 keatas,” jelas Ubed, saat ditemui di lokasi, Senin (19/07) tadi.
Permintaan itu, kata Ubed, bukan hanya berasal dari Kota Surabaya. Namun, juga dari luar kota. Bahkan, pihaknya juga terpaksa membuat kerangka papan bunga sendiri.
“Kami sering membeli kerangka papan karangan bunga dari pedagang, biar meringkas waktu. Berhubung, orderan pedagang tersebut juga banyak. Maka kami terpaksa membuat sendiri,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, Karena ditambah dengan pembuatan kerangka papan sendiri. Proses pengerjaan menjadi lebih mundur sekitar 1 jam dari biasanya.
Karena banyaknya permintaan, Ubed mengaku sedih dan menyampaikan duka citanya. Hingga ia berharap pandemi ini segera berakhir dan semua kembali normal.
“Kami biasanya pada bulan seperti saat ini menerima banyak ucapan karangan bunga pada acara pernikahan. Justru sekarang sebaliknya. Sekarang permintaan banyak dan ramai. Tapi kami sebagai pedagang sedih karena banyak sekali orang yang meninggal,” ucap Ubed.
Sementara itu, harga pembuatan karangan bunga milik Ubed mulai dari Rp 500 ribu sampai Rp 1,5 juta. Selain itu, ia juga menerima permintaan baik melalui telepon maupun secara online. (ade/ed2)