Pemerintahan
Pemkab Lamongan Siapkan Home Care Service jadi Program Unggulan Penanganan Kemiskinan Ekstrem
Memontum Lamongan – Setelah beberapa waktu yang lalu sempat dikunjungi Menteri PDTT, serta secara virtual melakukan rapat kerja bersama Wapres RI Ma’ruf Amin, Kamis (30/9/2021) tadi, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama dengan empat kabupaten di Jawa Timur yang dijadikan sebagai wilayah prioritas penanggulangan kemiskinan ekstrem, mendampingi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menerima kunjungan langsung Wapres di Surabaya. Kunjungan kerja ini, dimaksudkan untuk memastikan pencapaian sasaran prioritas pemerintah dalam menghilangkan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024.
Kabupaten Lamongan telah menetapkan lima kecamatan sebagai pilot project percepatan penanganan kemiskinan di tahun 2021, sesuai petunjuk dari pemerintah pusat. Dari lima kecamatan tersebut diambil lima desa prioritas berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Indeks Desa Membangun (IDM) dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Baca juga:
- Skybridge Penghubung Stasiun Ketapang dan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Terus Dimatangkan
- Kantongi 12 Penyebab dan Alasan Anak Putus Sekolah, Pj Wali Kota Malang Tekankan Intervensi Penanganan
- Dishub Kota Malang Bidik Sisi Eks Bioskop Kayutangan Heritage Jadi Titik Parkir Pengajuan Lahan
- Dekatkan Sejarah dan Budaya ke Generasi Muda, Museum Daerah Lumajang Ajak Jelajah Candi
- Panen Jagung bersama Warga Desa Pagung, TMMD Kodim Kediri juga Perbaiki Akses Jalan Sawah
“Sesuai petunjuk pemerintah pusat, Kabupaten Lamongan telah menetapkan lima kecamatan sebagai lokasi prioritas penanganan kemiskinan ekstrem. Kecamatan yang masuk dalam lokasi prioritas ini adalah Kecamatan Babat, Kedungpring, Sugio, Sambeng, dan Modo. Pemilihan 5 lokasi prioritas ini berdasarkan DTKS dan IDM tertinggi sesuai ketentuan dari TNP2K,” ungkapnya.
Dalam penanganan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Lamongan ini, Yuhronur telah menyiapkan tiga strategi, yakni program yang mampu menurunkan beban pengeluaran, meningkatan pendapatan masyarakat, dan meminimalan wilayah kantong kemiskinan.
Yuhronur juga mengungkapkan, dirinya telah mempersiapkan program home care service sebagai program unggulan dalam penanganan kemiskinan ekstrem di Lamongan yang mampu menurunkan beban pengeluaran. Melalui program home care service ini, keluarga yang rawan atau rentan memiliki resiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan akan didata dan diinventaris untuk nantinya dipenuhi kebutuhan dasar (bio-psiko-sosial-spiritual) secara mandiri, ditingkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan, dan meningkatkan kualitas.
“Jadi, program Home Care Service yang pada mulanya hanya mengintervensi di bidang kesehatan, mulai dikembangkan di bidang sosial ekonomi. Mengintervensi lintas perangkat daerah sesuai dengan kondisi yang dialami warga mulai dari pelayanan kesehatan di rumah, pemenuhan asupan gizi, sanitasi, air bersih, kelayakan rumah tinggal dan akses bantuan sosial. ini merupakan program gropyokan lintas perangkat daerah yang berkesinambungan dan komprehensif,” katanya.
Pada kunjungan tersebut, Wapres juga turut meninjau hasil olahan produk halal provinsi jawa timur. Salah satu produk Lamongan yang turut dipamerkan adalah Kripik Ikan Patin yang ludes terjual dalam pameran. (zud/zen/sit)