Kota Malang
Pemkot Malang Siap Tuntaskan Revitalisasi Pasar Besar dan Banjir Suhat
Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berkomitmen untuk menyelesaikan dua masalah prioritas. Yakni, revitalisasi Pasar Besar Kota Malang dan penanganan banjir di kawasan Jalan Soekarno-Hatta (Suhat), Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Karena itu, Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, menyampaikan bahwa dalam hal ini akan mengupayakan anggaran dari pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sehingga, diharapkan dapat mendukung kedua persoalan tersebut.
“Salah satu hal yang menjadi prioritas adalah terkait Pasar Besar. Saat ini, kami sedang melakukan peninjauan detail engineering design (DED) dan berkomunikasi dengan pemerintah pusat serta OPD terkait,” kata Pj Wali Kota Iwan, Senin (04/11/2024) tadi.
Untuk revitalisasi Pasar Besar, menurutnya masih dalam tahap pembahasan di Kementerian PUPR dan diharapkan mendapatkan alokasi anggaran dari kementerian pada tahun 2025. Sedangkan, untuk penanganan banjir di kawasan Suhat, telah terdaftar dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) Provinsi Jawa Timur dengan alokasi anggaran sekitar Rp 22 miliar untuk pembangunan drainase di Jalan Suhat.
Baca juga :
“Drainase ini akan difokuskan untuk mengatur aliran sudetan dan merapikan utilitas yang diperlukan demi mengatasi banjir. Eksekusi proyek ini direncanakan pada 2025,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, menilai bahwa revitalisasi Pasar Besar memang mendesak. Namun, juga diingatkan bahwa APBD perlu berkontribusi, meskipun anggaran pusat diproyeksikan mencapai Rp 300 miliar.
“Tidak mungkin dari pusat dapat, lalu dilepas begitu saja. Tetap harus ada partisipasi dari APBD,” tegas Amithya.
Perempuan yang kerap disapa Mia ini, juga menekankan pentingnya persiapan relokasi bagi pedagang Pasar Besar agar proses revitalisasi tidak merugikan pihak mana pun. Sementara itu, terkait dengan penanganan banjir di kawasan Suhat, Mia juga menyambut baik alokasi anggaran dari Pemprov Jatim, sebagai solusi jangka panjang atas masalah banjir yang selama ini mengganggu aktivitas warga.
“Kemarin sempat diajukan ke pusat, tetapi ini sudah ada penganggaran dari provinsi yang sudah bisa turun. Nah ini salah satu yang membantu juga untuk mengatasi banjir,” imbuh Mia. (pro/rsy/sit)