Banyuwangi

Dosen UB Bina Pegiat UKM Kopi & Ikan Nila di Kandangan

Diterbitkan

-

Tim dosen UB bersama masyarakat pegiat UKM Kopi & Ikan Nila di Kandangan. (ist)

Memontum Banyuwangi—–Dosen jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (TIP FTP UB), Dr. Siti Asmaul Mustaniroh, STP. MP. membina pegiat UKM Kopi dan Ikan Nila di desa Kandangan, Banyuwangi, sebagai daerah penyangga kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB).

Desa Kandangan di Banyuwangi sebelah timur merupakan salah satu daerah yang saat ini tengah gencar melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan konsep “Integrated Pertanian dan Perikanan” untuk mendorong pertumbuhan pendapatan masyarakat tani dan pertumbuhan ekonomi wilayah yang berkelanjutan dibawah binaan TNMB.

Terdapat 2 kelompok masyarakat produktif integrasi pertanian dan perikanan sebagai binaan dari TNMB atas solusi alternatif mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap lahan kawasan Meru Betiri, yaitu Kelompok Tani Kopi “Makmur Abadi” dan Kelompok Budidaya Ikan Air Tawar “Wira Makmur”. Namun dalam pelaksanaannya, kedua kelompok tersebut terkendala keterbatasan teknologi proses produksi dan manajemen pengelolaan usaha.

Melalui program kemitraan masyarakat, Dr. Siti Asmaul Mustaniroh (FTP), bersama dengan Wahyu Endra K,PhD (FPIK), Dr Agustina Shinta HW (FP) dan Jaya Mahar M (FTP) memberikan solusi tepat untuk kelompok ini berkolaborasi dengan Wahyu Chandra Kirana dari Balai Taman Nasional Meru Betiri Resort Banyuwangi, melalui bimtek proses perbaikan kualitas kopi bubuk dan pelatihan pembenihan semi buatan dengan cara mencampurkan induk jantan dan betina yang matang gonad pada perbandingan 2:1 di kolam pemijahan.

Advertisement

Terbukti, hasil pembinaan yang dilakukan tim Dr. Siti Asmaul mampu meningkatkan kualitas kopi bubuk formulasi kopi (30:70) dan kopi bubuk premium (100 persen biji kopi). Selain itu, tim juga memberikan bantuan mesin penepung ikan dan pembuat pakan berkapasitas produksi 50-100 kg/jam, serta pembuatan formulasi pakan untuk pembesaran lele usia antara 40 hari – 90 hari.

Pada pembinaannya, tim pun menjelaskan bahwa kandungan protein pada pakan dapat dimodifikasi dengan menggunakan metode persegi empat Pearson’s serta bantuan Benih Nila Strain Prima dengan ukuran 3-5 cm 10.000 ekor. Tim berharap kegiatan ini akan mampu meningkatkan aspek dalam kinerja indeks desa membangun yaitu ekonomi, sosial dan ekologi.

“Alhamdulillah, bimtek yang kita lakukan bersama tim di Kandangan, Banyuwangi berjalan lancar. Harapannya, tiga aspek indeks desa membangun dapat kita optimalkan semua. Secara ekonomi, peningkatan dan penguatan kinerja anggota masyarakat (Kelompok Tani Kopi “Makmur Abadi” dan Kelompok Budidaya Ikan Air Tawar “Wira Makmur”) telah tercapai melalui teknologi pengolahan hasil panen kopi dan pakan ikan alternatif berbasis bahan baku lokal dengan implementasi alih Teknologi Tepat Guna (Mesin Penyangrai Kopi, Penepung dan Pencetak Pakan Ikan), serta teknik pemijahan benih ikan yang efisien dan efektif (semi buatan),” jelas Dr. Siti Asmaul.

Selain itu secara sosial, tim juga meningkatkan modal sosial dan ketrampilan masyarakat serta penguatan model kelembagaan untuk menuju manajemen desa mandiri, melalui penataan model kelembagaan dan perijinan produk ke Dinas Kesehatan yang saat ini masih berlangsung proses registrasinya. “Di sisi ekologi, tim juga meminimalisir ketergantungan masyarakat terhadap lahan kawasan Meru Betiri dengan meningkatkan produktivitas dalam kegiatan ekonomi yang disupport oleh Kelompok Tani Kopi “Makmur Abadi” dan Kelompok Budidaya Ikan Air Tawar “Wira Makmur”, dengan mengalihkan ke produktivitas usaha pembenihan ikan lele dengan kolam percobaan,” pungkas Dr. Siti Asmaul. (rhd/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas