Blitar
Belasan Kasus LSD pada Hewan Ternak Menyebar di Empat Kecamatan di Blitar
Memontum Blitar – Sebanyak 11 kasus Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang hewan ternak sapi dan kerbau, terdeteksi di Kabupaten Blitar. Kasus LSD tersebut, ditemukan di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Talun, Gandusari, Wonotirto dan Kecamatan Binangun.
Hal tersebut, diungkapkan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, Nanang Miftahudin. Dijelaskannya, pada awal tahun 2023, hanya ada lima kasus tersebar di Kecamatan Talun dan Gandusari. Kini, ditemukan empat kasus baru di Binangun dan Wonotirto.
“Kasus yang awal sudah sembuh. Namun kini ada kasus baru lagi wilayah Binangun dan Wonotirto,” kata Nanang Miftahudin, Selasa (07/03/2023) tadi.
Baca juga:
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
- Respon Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Kediri, Ini Penjelasan Ketua Fraksi PAN DPRD
Lebih lanjut Nanang menjelaskan, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, terus melakukan vaksinasi dan pemantauan di lokasi sekitar ditemukannya kasus LSD. “Kami terus melakukan upaya pengendalian. Dan sejauh ini, efektif. Kalau ada kasus, bahkan langsung dilakukan vaksinasi di ring pertama atau radius 1 kilometer dari titik lokasi,” jelasnya.
Nanang menjelaskan, penularan LSD berbeda dengan PMK. Jika PMK bisa menukar melalui udara, LSD menular melalui perantara seperti nyamuk atau lalat. “Beberapa tanda hewan terpapar LSD, diantaranya terdapat bentol-bentol pada kulit sapi berukuran 1-7 centimeter. Biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki, dan ekor. Bahkan kasus berat bentolan tersebut dapat ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh,” tambahnya. (jar/gie)