Jember

Kapolres Jember Mediasi Kesepakatan Damai antara STDI dan Tokoh Agama

Diterbitkan

-

Memontum Jember—-Setelah melakukan Diskusi dan debat yang sangat serius bahkan sempat memanas pertemuan para Tokoh Agama se Kabupaten Jember, Ketua PCNU cabang Jember, Majelis Ulama Islam ( MUI) Jember bersama Pengasuh Yayasan Sekolah Tinggi Dirasat Islamiah (STDI) Imam Syafi’i akhirnya menghasilkan enam kesepakatan bersama.

Kesepakatan ini bertempat di Aula Kemenag Jember jalan Wahid Hasyim kelurahan Kepatihan kecamatan Kaliwates Jember, Rabu (15/8/2018).
Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo SH SIK MH, sangat bersyukur polemik STDI yang sempat memanas di beberapa pekan terakhir dapat diselesaikan dengan aman dan damai. Meski proses mediasi cukup memakan waktu hingga lebih 3 jam.

Ini karena beberapa tokoh diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya dan didiskusikan untuk mencari solusi terbaik. Sehingga terwujud 6 kesepakatan.

Enam kesepakatan tersebut antara lain, semangat menjaga ukhuwah Islamiyah, wathoniyah dan basyariyah. Saling menghargai dengan sikap bekerjasama pada hal-hal yang telah disepati serta bertoleransi pada hal-hal yang berbeda.

Advertisement

Tidak menyebarkan paham yang diyakini kepada pihak lain yang memiliki paham yang berbeda dalam bentuk apapun. Serta mengedepankan klarifikasi tabbayun terhadap hal-hal yang memicu konflik horizontal. Kemudian semua pihak sepakat untuk tidak melakukan segala bentuk kekerasan dan intimidasi.

Kusworo menegaskan, “Kesepakatan damai untuk saling menghargai dan menjaga situasi kondusif di Jember. Apabila masing – masing pihak melanggar terhadap hasil kesepakatan ini maka akan mendapatkan konsekuensi hukum sesuai peraturan perundang –undangan yang berlaku,” tegasnya.

Ketua PCNU Kabupaten Jember Abdullah Syamsul Arifin yang akrab dipanggil Gus Aab, membenarkan seluruh tokoh agama sepakat untuk menjaga perdamaian dan mengedepankan klarifikasi langsung serta kajian ilmiah. Jika tidak didapat titik temu terkait keyakinan masing-masing pihak, maka tidak boleh memaksa pada pihak masyarakat yang kurang paham tentang agama Islam untuk masuk ke dalam kelompoknya.

Ketua yayasan STDI Jember Muhammad Arifin Badri menghormati kesepakatan tersebut. ”Kami menyambut baik kesepakatan ini. Karena kami diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasi serta klarifikasi terhadap materi yang diberikan dalam yayasan kami. Mediasi kali ini menjadi kesempatan bagi yayasan yang saya pimpin untuk berbenah. Ini setelah mendapat saran dan kritik dari para tokoh agama yang ada di kabupaten Jember. Sehingga dengan duduk bersama bisa menyelesaikan masalah,” pungkasnya. (cw3/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas