Pasuruan
Nama Sekda Pasuruan Dicatut Pelaku Penipuan dengan Modus Beri Bantuan
Memontum Pasuruan – Nama dan jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko, kembali dipakai kawanan pelaku penipuan untuk melakukan aksinya. Adapun modus yang digunakan, yakni melalui aplikasi WhatsApp (WA).
Sekda Yudha saat dikonfirmasi, membenarkan mengenai pencatutan namanya tersebut. Dirinya menjelaskan, diduga kawanan pelaku tersebut lebih dari satu orang. Sebab, ada beberapa nomor HP yang seluruhnya memperkenalkan dirinya sebagai Sekda Kabupaten Pasuruan dan mengirimkan pesan kepada Lembaga Pendidikan seperti Madin, TPQ maupun Pondok Pesantren.
Nomor yang digunakan pelaku di media sosial dalam aksi penipuan tersebut, urainya, yakni 085210084436 dengan modus akan memberikan bantuan donasi untuk meningkatkan fasilitas dan prasarana kegiatan belajar. Ada juga, nomor 0895428853377 yang mengaku sebagai Sekda Kabupaten Pasuruan dan menghubungi pengurus Ponpes Al Ikhlas. Serta 085210084436 dan menghubungi Ponpes Al Hafidzoh Karang Menggah, Wonorejo.
Baca juga :
“Untungnya belum ada korban. Itu lantaran, pihak Lembaga Pendidikan terlebih dahulu mengkroscek kebenarannya. Saya juga memastikan, bahwa itu bukan nomor saya. Dan saya pastikan itu penipu yang mengatasnamakan saya,” kata Sekda, Sabtu (02/11/2024) tadi.
Dijelaskan Sekda Yudha, pelaku yang mengatasnamakan dirinya meminta nomor rekening TPQ, Madin dan Ponpes hingga data-data kegiatan belajar mengajar maupun dokumentasi. “Pelaku meminta rekening TPQ dan katanya akan memberikan bantuan donasi untuk TPQ. Saya pastikan itu bukan nomor saya. Dan saya pastikan itu penipuan mengatasnamakan saya,” tambahnya.
Dengan kasus pencatutan namanya, Sekda Yudha meminta seluruh masyarakat Kabupaten Pasuruan, untuk lebih berhati-hati dan waspada atas aksi penipuan mengatasnamakannya maupun Pejabat Pemkab Pasuruan lainnya. Terlebih, urusan pemberian bantuan dari Pemerintah Daerah kepada Lembaga Pendidikan atau stake holder lainnya, semuanya telah diatur dalam Peraturan Pemerintah.
“Saya yakin semakin ke sini, masyarakat semakin cerdas dalam menyikapi kasus penipuan seperti ini. Kami minta masyarakat hati-hati jangan pernah gampang percaya. Harus dikroscek dulu benar tidaknya,” paparnya. (kom/pas/sit)