Pelaku Ekraf Kota Malang Hadirkan Platform Paktukang

Memontum Kota Malang – Salah satu pelaku ekonomi kreatif (ekraf) Kota Malang menghadirkan sebuah inovasi platform digital yang mempertemukan konsumen dengan jasa tukang profesional. Adalah platform paktukang.com, yang merupakan platform yang turut memberikan dampak positif kepada para pekerja bangunan yang sedang mencari pekerjaan dengan masyarakat yang membutuhkan tenaga pertukangan untuk melakukan pembangunan.

Secara umum, pak tukang adalah sebuah platform yang membantu mempertemukan pemilik proyek pekerjaan dengan tenaga tukang sesuai dengan keahlian dan spesialisasinya. Pak tukang, memudahkan penggunanya untuk membangun, mengelola, mengawasi dan mengamankan segala macam kebutuhan proyek dengan platform digital dan pendampingan oleh tim yang kompeten.

“Pak tukang adalah sebuah one stop platform jasa tukang on-demand yang membantu pengguna/konsumen menemukan jasa tukang profesional dengan lebih mudah, serta membantu budgeting. Sehingga budget perbaikan atau renovasi rumah lebih terukur,” papar Rozaqul Anam selaku CEO Pak Tukang, Jumat (28/01/2022).

Pak tukang mulai berjalan sejak 2020 dengan prototype website atau landing page yang ditangani oleh customer service. Anam menambahkan, saat ini sedang dalam pengembangan web application yang rencananya akan launching antara Februari dan Maret 2022.

“Pak tukang sudah melayani 372 order, membuka lapangan pekerjaan bagi 45 mitra tukang terdaftar, dan 17 mitra toko bangunan. Dibandingkan dengan aplikasi lain, pak tukang memberikan layanan yang lebih transparan sehingga konsumen tidak khawatir lagi diketok harga atau over budget,” tambah Anam.

Baca juga :

• Pimpin Apel dan Halal Bihalal, Pj Bupati Probolinggo Minta Fokus Layanan Publik dan Semangat Kerja
• Pj Bupati Lumajang Tegaskan Netralitas ASN di Pilkada 2024
• Pj Wali Kota Wahyu Siapkan Tiga Orang Jadi Pansel Pemilihan Direksi Perumda Tugu Tirta Kota Malang
• Gelar Halal Bihalal, Bupati Banyuwangi Minta Kebaikan Seluruh Ramadan Diteruskan dalam Kinerja
• Pj Wali Kota Malang Keluarkan SE Penyesuaian Kerja ASN, Pelayanan Publik Wajib WFO

Saat ini, pak tukang telah menjangkau area Malang Raya. Beberapa tukang yang tergabung juga telah tersebar di tujuh kota lain di luar Malang, termasuk pernah menangani di Mojokerto dan Pasuruan. Sehingga, dirinya dan tim berencana akan memperluas lagi jangkauan platform pak tukang hingga di luar Malang. Timnya sendiri terdiri dari tiga orang, yakni Anam, Andre, dan Wildan yang masing-masing berperan di marketing & services, operasional, dan IT development.

“Untuk basednya kami lebih sering di Kota Malang. Jika ingin menggunakan layanan mitra pak tukang, pengguna bisa akses website www.paktukang.com, kemudian pilih tukang sesuai kebutuhan. Nanti akan terhubung ke WhatsApp customer service. Selanjutnya bisa order di WhatsApp,” terang Anam.

Berbagai fitur yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen, antara lain fitur RAB (budgeting), mencari tukang sesuai kebutuhan seperti tukang untuk renovasi rumah, pembangunan rumah atau bangunan lainnya, tukang untuk perbaikan atap dan plafon, tukang las untuk pembuatan atau perbaikan kanopi dan pagar, tukang untuk mengecat rumah, tukang untuk pembuatan dan perbaikan ledeng, sumur, septictank, tukang kayu untuk pembuatan dan perbaikan mebel, tukang taman untuk pembuatan atau perbaikan landscape, vertical garden, tukang listrik untuk perbaikan listrik, konsultasi, dan laporan.

Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan bahwa anak muda Kota Malang memang luar biasa kreatifnya. Sesuatu yang mungkin belum terpikirkan sama orang lain, tapi tiba-tiba sudah ada wujudnya.

“Inilah yang membuat saya bangga kepada anak muda Kota Malang. Bisa berbuat sebelum orang berpikir. Sebelumnya, kita hanya bisa mencari tukang itu melalui tetangga atau kenalan. Tapi dengan adanya platform ini, semua orang bisa dengan mudah mendapatkan tukang,” ujar Wali Kota Sutiaji.

Oleh karena itu, Wali Kota Sutiaji selalu menantang anak muda Kota Malang agar bisa menemukan ide kreatif. Selain mengharumkan nama Kota Malang, juga bisa membangkitkan perekonomian warga. (hms/sit)