Pemerintahan
Presiden Jokowi Resmikan Proyek Strategis Nasional Bendungan Tugu Trenggalek
Memontum Trenggalek – Presiden RI, Ir H Joko Widodo meresmikan bendungan pertama di Kota Keripik Tempe yakni Bendungan Tugu. Peresmian Proyek Strategis Nasional (PSN) ini, dilakukan bersamaan dengan peresmian Bendungan Gongseng, Kabupaten Bojonegoro, secara virtual.
Dalam peresmian ini, Presiden menempuh perjalanan udara menggunakan Jet Pribadi dari Bandara Halim mendarat di Pangkalan Udara Lanud Iswahyudi Madiun. Dari Lanud ini, rombongan RI 1 ini melanjutkan perjalanan menggunakan Heli menuju ke Trenggalek dan mendarat di Stadion Menaksopal.
Kedatangan Presiden ini, pun disambut langsung oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, Danrem 081 DJS Madiun, Kolonel Inf Waris Ari Nugroho, Forkopimda Trenggalek dan beberapa pejabat lainnya. Saat meresmikan bendungan ini, Presiden Jokowi menyampaikan rasa syukurnya.
“Alhamdulillah, saya merasa sangat bersyukur ada penambahan dua bendungan baru hari ini. Yaitu Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek dengan kapasitas 12 juta m³ dan Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro,” ucapnya, Selasa (30/11/2021) siang.
Presiden RI Ke-7 ini berharap, dengan terbangunnya dua bangunan bendungan itu, akan dapat meningkatkan kapasitas produksi pertanian. “Semoga kedepannya, kedua bangunan bendungan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. Utamanya di sektor pertanian, sehingga kesejahteraan petani dapat terwujud,” harap Presiden Jokowi.
Baca juga :
- KPU Kota Malang Susun Persiapan Debat Pertama Paslon Pilkada Kota Malang 26 Oktober
- Perkuat Integritas Kades, Pemkab dan Kejari Probolinggo Gelar Jaksa Jaga Desa
- Presiden dan Wapres Gelar Jamuan Santap Siang bersama Sebelum Purna Tugas bersama Menteri dan Lembaga
- Tingkatkan Pembangunan Fasilitas Olah Raga, Pemkot Malang Susun Desain Olah Raga Daerah
- Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Menko Luhut Sebut Bandara Dhoho Proyek Percontohan Pertama Skema KPBU
Sementara itu, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengatakan jika Bendungan Tugu ini bukan lagi sekedar harapan. Namun, bendungan ini sudah bisa sama-sama merasakan manfaatnya.
“Kita ingat mungkin 10 hari yang lalu, 3 hari berturut-turut curah hujan cukup tinggi. Kita tahu kapasitas bendungan 12 juta meter³. Itu posisi air sudah hampir separuh top bendungan atau tanggul utama. Saya membayangkan, kalau bendungan ini belum jadi atau Pak Presiden tidak membangun bendungan di Trenggalek ini, ya tentu malam itu saya sudah berjibaku dengan masyarakat. Khususnya di sekitar kawasan kota, di Kelutan dan sekitarnya. Kita pasti menghadapi banjir,” kata Bupati Arifin.
Dengan terbangunnya bendungan, tambahnya, maka ini bukan sekedar lagi harapan. Akan tetapi, ini sudah menjadi kenyataan. “Bahwa ada satu sarana reduksi terhadap banjir, khususnya di aliran Sungai Ngasinan yang menuju ke Niama,” lanjutnya.
Dikatakan suami Novita Hardiny ini, selain itu disaat menghadapi krisis air di masa kekeringan, beberapa daerah irigasi sekitar Kawasan Tugu, Karangan, Kota, Pogalan sampai ke Durenan, rata-rata kawasan datar, belum bisa panen dua kali padi, karena sering kekurangan air. Setiap panen biayanya tinggi, karena harus men-disel air dan sebagainya. Dengan adanya bendungan nanti, dimungkinkan akan ada tambahan 1.200 hektar sawah yang tercetak.
“Dan irigasi yang juga akan dibangun oleh kementrian untuk saluran primernya. Sedangkan saluran sekunder dan tersier sesuai dengan kewenangan harapannya bisa meningkatkan produktifitas petani dan mengurangi biaya produksi petani,” paparnya.
Masih kata Bupati muda ini, jika selama ini petani mungkin menggunakan diesel untuk mendapatkan air, maka diharapkan nantinya air dari bendungan ini bisa memenuhi kebutuhan irigasi yang ada.
“Dengan teknis bendungan ini bisa ter-irigasi sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya tinggi lagi nantinya,” tutup Mas Ipin sapaan akrabnya. (mil/sit)