SEKITAR KITA
Inilah Potensi Bendungan Pertama di Trenggalek yang Diresmikan Presiden Jokowi
Memontum Trenggalek – Peresmian bendungan pertama di Trenggalek oleh Presiden RI, Ir H Joko Widodo, diharapkan mampu menjadikan potensi wisata hingga penambahan lahan sawah baru dengan adanya kecukupan distribusi air. Seperti diketahui, berfungsinya prasarana reduksi banjir di Kota Keripik Tempe ini, tentunya akan menambah potensi wisata yang ada di Trenggalek.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, seusai mendampingi Presiden ke-7 RI menyampaikan beberapa poin atas peresmian Bendungan Tugu ini. “Tentunya ini akan menjadi point off view yang cukup menarik. Karena melintang atau berada di kawasan jalan nasional antara Tulungagung, Trenggalek dan Ponorogo. Terlebih, pemerintah juga membangunkan rest area yang mendukung bangunan bendungan itu,” ungkap Bupati Arifin, Selasa (30/11/2021) siang.
Dengan begitu, tambahnya, tentu pariwisata di Bendungan Tugu ini akan digalakkan. Kemudian UMKM pasti akan mendapatkan berkah dari wisata baru ini, dan bisa menjadikna momentum kebangkitan perekonomian di Kabupaten Trenggalek.
“Kami akan berkoordinasin dengan Pemerintah Provinsi Jatim. Karena, yang mengelola aset di anjungan cerdas ini adalah pemerintah provinsi. Tentu kami akan bersinergi dengan pemerintah provinsi nantinya untuk bisa memanfaatkan ini dengan baik. Tentunya dengan harapan masyarakat Trenggalek menjadi prioritas untuk bisa terlibat dalam proses ekonomi di sana,” terangnya.
Selain potensi wisata dan reduksi banjir, ujar Bupati Muda ini, khususnya pada aliran Sungai Ngasinan yang menuju ke Niama, tantangan krisis air ketika masa kekeringan di beberapa daerah irigasi sekitar Kawasan Tugu, Karangan, Kota, Pogalan sampai ke Durenan, diharapkan bisa terjawab. “Rata-rata di kawasan datar itu, kita belum bisa panen dua kali padi. Alasannya karena kita sering kekurangan air,” imbuhnya.
Setiap panen, ujarnya, biayanya tinggi karena harus mendisel air dan sebagainya. Dengan adanya bendungan nanti, dimungkinkan akan ada tambahan 1.200 hektar sawah yang tercetak dan irigasinya juga akan dibangun oleh kementrian untuk saluran primernya.
Baca juga :
- Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Bea Cukai Malang, Pemkab Malang dan Forkopimda Musnahkan 6 Juta Batang Rokok dan Ratusan Liter Miras Ilegal
- Over Weight, Puluhan Personel Polres Trenggalek Lakukan Program Penurunan Berat Badan
- Pemkab Lumajang dan Probolinggo Sepakat Terapkan Pengelolaan Wisata Kedepankan Alam dan Budaya di TNBTS
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
“Sedangkan saluran sekunder dan tersier, sesuai dengan kewenangan harapannya bisa meningkatkan produktifitas petani dan mengurangi biaya produksi petani. Dengan begitu, diharapkan dapat mengurangi biaya produksi petani, karena tidak perlu tambahan biaya bahan bakar saat musim kering. Karena, pasokan air tercukupi dengan adanya bendungan,” sambungnya.
Dari data Yang tercatat dalam situs Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Bendungan Tugu memiliki kapasitas sekitar 9,3 juta meter kubik. Tinggi genangannya mencapai 89,85 meter dan panjang 475 meter.
Dengan kapasitas dan spesifikasi itu, bendungan tersebut akan memenuhi kebutuhan air irigasi untuk lahan seluas 1.200 hektar (ha). Bendungan Tugu juga akan memenuhi penyediaan air baku sebesar 12 liter per detik.
Fungsi lain dari bendungan ini, yaitu untuk menanggulangi bencana banjir tahunan di Kabupaten Trenggalek dengan pengurangan debit sebesar 76,21 meter kubik per detik. Bendungan ini juga memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro sebesar 0,4 megawatt.
Total anggaran yang dikeluarkan untuk membangun bendungan pertama di Trenggalek tersebut, menyentuh angka Rp 1,8 triliun. Bendungan Tugu ini dibangun di lahan seluas kurang lebih 104 ha. Dengan rincian, 34,1 ha area genangan, 26,97 ha area tapak bendungan dan fasiltias, 11,6 ha area green belt, dan 31,33 ha untuk luas borrow area. (mil/sit)