Pemerintahan
Jelang PSBB Selasa, Tim Gabungan Gelar Rapid Test Sasar Pengunjung Warung di Gresik
Memontum Gresik – Jelang diberlakukan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di kabupaten Gresik pada Selasa (28/4/2020) besok aparat gabungan dari Polres, Kodim 0817 dan Dinkes Gresik melakukan sosialisasi di sejumlah warung dan tempat ibadah sekaligus mengadakan Rapid Test dadakan pada para pengunjung.
Sabtu (25/4/2020) kemarin dengan menyasar disejumlah warung yang ada dikabupaten Gresik tim gabungan tersebut melakukan rapid test pada sejumlah pengunjung.
Satu persatu pengunjung akirnya mendapat pemeriksaan oleh tim gabungan,dengan diukur suhu tubuhnya dan diambil darahnya untuk memastikan bila mana terinfeksi covid-19. Meski tidak ditemukan pada pengunjung yang positif covid-19, untuk mengantisipasi penularan dan pencegaan covid-19 petugas tetap menyisir satu persatu dikerumunan orang.
Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo mengatakan, kegiatan sosialisasi ini dilakukan untuk menyampaikan beberapa aturan yang akan diberlakukan saat PSBB nanti.
“Berkaitan dengan kegiatan di warung, pihaknya tidak ingin menutup usahanya. Tapi saat PSBB hanya boleh melayani pembelian take a way (tidak boleh makan minum di tempat). Seandainya ada pelanggaran akan ada sanksi administrasi,” ujar Kusworo Wibowo.
Lebih lanjut Kapolres mengatakan, meski nantinya akan diterapkan sangsi mulai dari teguran lisan, tertulis hingga pencabutan ijin usaha. Termasuk melakukan rapit test untuk mengetahui adanya masyarakat yang terjangkit covid-19.
“Tadi kita juga berkunjung ke Masjid Jami’ Gresik untuk menyampaikan maksud dan tujuan dilaksanakannya PSBB. Alhamdulillah tadi para kiai, habaib, dan takmir masjid memahami dan menyetujui untuk dihentikan sementara waktu,” ungkapnya.
Kepala Dinkes Gresik Saifuddin Ghozali menambahkan, dalam kegiatan sosialisasi jelang PSBB ini ada 10 orang pengunjung warung yang dilakukan rapid test. Dan alhamdulillah hasilnya negatif semua.
“Kegiatan (pelaksanaan rapid test) ini akan kita lakukan secara simultan untuk mencegah adanya potensi-potensi kerumunan massa. Karena hal itu berpotensi dalam penyebaran corona,” tegas Saifuddin Ghozali. (sgg/yan)