Pemerintahan
Rumah Isolasi Jl Kawi Siap Digunakan, dr Umar: Amankan Penderita dan Nakes
Memontum Kota Malang – Wakil Walikota Malang Ir H Sofyan Edi Jarwoko didampingi dengan Sekda Kota Malang Drs Wasto SH MH, meninjau langsung kesiapan rumah isolasi atau safe house bagi pasien yang terpapar covid-19 di Jalan Kawi 41 Kota Malang, Jumat (3/7/2020). Pemkot Malang siapkan 60 sampai 76 bed di dalam rumah isolasi. Ini ditangani oleh tim satgas covid19 Kota Malang yang mendapat bantuan tenaga medis dari Yonkes 2/Kostrad sejumlah 25 orang.
Perkembangan Data Covid-19 Kota Malang per-2 Juli 2020 tercatat OTG tercatat 761 orang bertambah 27 orang dari sehari sebelumnya. Sedangkan untuk yang positif Covid-19 ada 217 orang, bertambah 5 orang dari sehari sebelumnya.
“Kita cek langsung mulai dari simulasi pasien datang, diterima di tempat penerimaan pasien kemudian masuk di ruang poli. Di ruang poli, sudah disiapkan tenaga medis yang sudah memakai standar 3 APD. Kemudian dilakukan pemeriksaan. Baru penempatan dan diputuskan di kamar nomor berapa mereka harus menginap dan di isolasi. Nah kita lihat mulai dari peralatan di poli. Alhamdulillah sudah siap,“ ujar Bung Edi sapaan akrab Wawali Malang.
Lebih lanjut Wawali Kota Malang menambahkan kriteria pasien covid-19 yang akan masuk di rumah isolasi di Jalan Kawi ini.
“Karena ini warga yang akan diisolasi masih memiliki fisik yang bagus. Tidak sakit karena kalau sakit langsung masuk rumah sakit. Maka disiapkan juga perlengkapan mandi dan lain sebagainya. Termasuk handuk tapi dia harus merawat dirinya mencuci sendiri dan seterusnya,” ujarnya.
Direktur RSUD Kota Malang dr Umar Usman menyampaikan, bahwa rumah isolasi ini untuk mengantisipasi pasien covid-19 yang terus bertambah.
“Kita sangat berterimaksih kepada pemerintah Kota Malang yang sudah mengantisipasi. Melangkah di depan ketika ada yang di isolasi mandiri di rumah dan rumahnya tidak memungkinkan, maka diisolasi disini. Ini juga akan mengurangi beban rumah sakit. Karena selama ini, ketika banyak yang positif banyak yang di rumah sakit. Padahal orangnya sehat, positif atau OTG yang positif itu, dia bisa merawat dirinya sendiri,” ujarnya.
“Dengan adanya ruang isolasi ini, Insya Allah akan mengurangi beban rumah sakit. Kalau ada antisipasi yang seperti ini, maka petugas-petugas nakes (tenaga kesehatan) rumah sakit juga bisa tenang. Ini akan menimbulkan dampak yang secara psikologis kita siap. Biarkan covid ada tapi kita pemerintah siap, imun kuat maka covid positif bisa diisolasi semua. Seperti di RSUD yang sembuh sudah 12 orang dari yang positif itu,” pungkas dr Umar. (*/yan)