SEKITAR KITA
Unjuk Rasa Penolakan Omnibus Law Berlangsung Tertib
Memontun Kota Malang – Gelombang ke dua aksi unjuk rasa penolakan UU Omnibus Law di Alun-alun Tugu, Kota Malang, berlangsung tertib, Selasa (20/10) siang. Sejumlah massa yang memadati Alun-alun dari Perempatan Rajabali itu, berlangsung cukup rapi dan damai. Terpantau, pengunjuk yang terdiri dari aliansi masyarakat Malang, hanya melakukan orasi meminta hak rakyat.
Koordinator Lapangan, Wahyu Ramadhan, menjamin bahwa aksi yang dilakukan tidak akan menimbulkan kerusuhan seperti sebelumnya. Terkait dengan aksi lanjutan, dirinya mengungkapkan, bahwa UU Cipta Kerja telah menindas rakyat dan akan terus disuarakan sampai presiden menerbitkan Perpu.
“Kalau nanti tidak menerbitkan Perpu untuk menghapus Omnibus Law, maka kita akan katakan Jokowi antirakyat. Mari kita bersama-sama meminta Jokowi, bahwa dia dipilih bukan untuk menindas rakyat. Hentikan bicara soal retorika investasi. Undang-Undang Cipta Kerja, tidak akan mewujudkan itu semua,” katanya.
Dalam aksi tersebut, juga hadir pula komunitas Aremania Zona Dinoyo (Amazon), yang turut mengamankan aksi unjuk rasa. Koordinator Wilayah (Korwil) Amazon, mengatakan bahwa mereka menolak tindakan anarkis dan merusak fasilitas di Kota Malang.
“Boleh saja melakukan aksi, tetapi jangan merusak rumah kita (gedung dewan),” ujar Korwil Aremania Dinoyo, Iin.
Dalam kesempatan itu, juga sempat terjadi dialog. Termasuk, berpesan tentang aksi yang sah-sah saja dilakukan dan melakukan orasi, guna menyuarakan kepentingan rakyat. Namun, dengan cara tanpa anarkhis. (mg1/sit)