Warga Kota Malang Bisa Lapor Kejadian Kedaruratan Lewat Ngalam 112

Memontum Kota Malang – Dalam rangka meningkatkan pelayanan pada publik, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang miliki layanan kedaruratan bernama Ngalam 112. Layanan yang sudah ada sejak tahun 2020 lalu itu aktif 24 jam dan menerima berbagai laporan kejadian darurat.

Dalam rentan waktu bulan Mei 2021, sudah terdapat 50 kejadian darurat yang dilaporkan oleh warga Kota Malang.

Baca Juga:

• Implementasikan Program Pengelolaan Sampah LSDP, Kota Malang Diusulkan Anggaran Rp 187 Miliar
• Jadi Referensi Penataan Kawasan Pengelolaan Sampah, Kemendagri Kunjungi TPA Supit Urang Kota Malang
• Pengamat Politik Nilai Parpol Kota Malang Gagal Kaderisasi Partai di Pilkada Wali Kota

“Kejadian darurat yang dilaporkan ada 13 jenis. Paling banyak kejadian kecelakaan sebanyak 18 panggilan masuk ke Ngalam 112,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Nur Widianto, Rabu (09/06).

Ketiga belas jenis kejadian itu antara lain kecelakaan sebanyak 18 panggilan, kejadian evakuasi sebanyak 14 panggilan, dan permintaan ambulance ada 6 panggilan. Kemudian pelaporan kejadian penjemputan pekerja migran, dan pembersihan jalan masing-masing 2 panggilan.

“Untuk kendala listrik, kebakaran, kerumunan, pengamanan unjuk rasa, pengiriman bantuan korban gempa, penemuan jenazah, pohon tumbang, serta laporan ancaman dan pemerasan masing-masing ada 1 kejadian yang dilaporkan ke Ngalam 112,” beber pria yang akrab disapa Wiwid itu.

Layanan kedaruratan yang disiapkan oleh Pemkot Malang itu memang tidak dipungut biaya dan bebas pulsa. Serta akan dilayani oleh staff yang profesional di bidangnya.

“Namun layanan ini hanya untuk kedaruratan saja. Laporan palsu dan iseng akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku,” tambahnya.

Beberapa hal harus diperhatikan jika warga ingin melaporkan kejadian darurat ke nomor tersebut. Antar lain harus menyebut nama pelapor, lokasi kejadian, kejadian darurat, dan kontak yang dapat dihubungi.

“Jadi nanti masyarakat yang mengetahui atau mengalami kondisi darurat silahkan menghubungi 112. Operator akan mencatat laporan dan menghubungi dispatcher untuk tindak lanjut,” tegas Wiwid. (mus/ed2)