Kabar Desa
Bongkar Makam Diduga Pasien Covid-19 Tak Jelas, Warga Gubrih Bondowoso Diamankan
Memontum Bondowoso – Warga Desa Gubrih, Kecamatan Wringin Arak-Arak, Kabupaten Bondowoso, dikejutkan dengan aksi pembongkaran makam yang diduga sebelumnya menjadi pasien Covid-19. Mirisnya, pembongkaran ini bukan untuk keperluan penyidikan petugas kepolisian, namun dilakukan oleh warga biasa.
Kejadian ini, dibenarkan oleh Kapolsek Wringin, AKP Sapto, saat dikonfirmasi Memontum.com, Sabtu (25/09/2021). Pihaknya sudah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan dan cek lokasi.
Baca juga:
- Antisipasi Sengketa Aset, BKAD Sebut Perlunya Kesadaran dan Pelibatan Masyarakat
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
“Ya, benar. Ada pembongkoran makam pasien Covid-19. Anggota kami sudah terjun ke TKP untuk melakukan pengecekan. Informasi ini awalnya dari masyarakat dan benar adanya,” ujar mantan KBO Satlantas Polres Bondowoso ini.
Saat tiba di lokasi, petugas segera menghentikan pembongkaran tersebut. Pelaku langsung diamankan beserta barang buktinya. Atas perbuatannya itu, pelaku segera dibawa ke Mapolsek Wringin untuk kepentingan penyelidikan. Pelakunya sendiri adalah warga setempat.
Dari informasi yang diperoleh, kuburan yang dibongkar sudah berusia tiga bulan. Belum diketahui secara pasti motif pembongkaran makam tersebut. Sebab si pembongkar bukanlah keluarga dari jenazah yang dikuburkan di lokasi.
Saat ini petugas kepolisian masih terus melakukan penyelidikan termasuk juga memeriksa saksi -saksi. Saat ini sudah ada dua saksi dari keluarga jenazah yang diminta keterangan oleh petugas. Sementara itu, pelaku juga masih dalam pemeriksaan petugas hingga belum diketahui secara pasti alasannya menggali makam tersebut.
“Saat ini kami masih melakukan penyelidikan, memeriksa saksi-saksi. Saat ini pelaku juga masih dalam pemeriksaan petugas. Kami akan pelajari dulu, karena belum tahu kasusnya bagiamana,” ujar AKP Sapto. (sam/gie)