Kota Malang
Wali Kota Malang bersama Wawali Ikuti Musrenbang Tematik Perempuan mengenai Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial
Memontum Kota Malang – Membangun kesetaraan gender dan inklusi sosial, menjadi bahasan dalam Musrenbang Tematik perempuan, yang digelar di salah satu hotel di Kota Malang, Kamis (17/02/2022). Wali Kota Malang, Sutiaji, didampingi Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, membuka kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Wali Kota Sutiaji menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk menguatkan pemberdayaan perempuan, supaya tidak terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). “Semakin kita kuatkan pemberdayaan perempuan di Kota Malang, maka diharapkan tingkat kekerasan semakin menurun,” ujarnya.
Baca juga:
- Program Bunga Desa, Bupati Banyuwangi Cek Progres Pembangunan Jalan Antar Kecamatan
- Upayakan Bansos Tepat Sasaran, Pj Wali Kota Malang Tegaskan Perlunya Pendataan Terstruktur
- Soroti Anggaran Rp 51 Miliar untuk Porprov 2025, DPRD Kota Malang Desak Pembahasan Khusus
- Pj Wali Kota Iwan Paparkan 11 Prioritas Utama APBD 2025 di Rapat Koordinasi bersama DPRD Kota Malang
- Rampungkan Pembentukan Delapan Fraksi, DPRD Pamekasan Segera Bentuk Ketua Definitif
Selain itu, akan dikuatkan kerja sama dalam seluruh aspek pembangunan di Kota Malang, seperti dengan komunitas perempuan. Menurutnya, ada nilai yang signifikan berkaitan dengan evaluasi kegiatan yang telah dikerjasamakan dengan para perempuan.
“Kerja sama ini sudah jalan dan terus menerus akan kita kuatkan,” ucapnya.
Saat ini, tambahnya, angka kekerasan di dalam rumah tangga yang terjadi pada perempuan sudah terjadi penurunan. Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tetap mengingatkan pada masing-masing Pokja di tingkat RT/RW untuk sistem mekanisme pelaporannya harus dikuatkan. Agar, pelapor tidak menjadi korban selanjutnya yang lebih keras. “Angka kekerasan turun di angka 51,” tambahnya.
Untuk rekapitulasi usulan di tahun 2023, jumlah usulan ada 66, namun hanya 46 yang terakomodir. Karena menurutnya, dilihat dari nilai kemendesakannya, yang lebih mendesak akan didahulukan. (hms/cw2/sit)