Mojokerto
Cak War Siapkan Program 27, Siap Bertarung di Pilkada Kota Mojokerto
Memontum Mojokerto — Pengusaha sekaligus politisi Partai Hanura Jawa Timur Warsito SE MM, mengaku siap menjawab kepercayaan sejumlah Partai Politik (Parpol) di Mojokerto yang mengusungnya untuk maju ke Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Mojokerto. Pria kelahiran Sukoharjo Jawa Tengah tersebut, mengaku sudah siapkan beberapa konsep program untuk bahan dalam pertarungan merebut suara di Pilkada nanti. “Saya sudah menyusun program 27 sesuai tanggal pemilihan. Maksudnya, dua program prioritas dan tujuh program pendukung untuk menuju Kota Mojokerto lebih sejahtera,” paparnya. “Namun apa saja ya tunggu pasti akan saya beberkan,” tambahnya.
Pengalaman Warsito dalam dunia bisnis memang menjadi salah satu modal utama untuk menjawab ekspektasi warga selama ini. Terutama jika menyangkut soal lapangan pekerjaan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2017 Kota Mojokerto, tingkat pendidikan tenaga kerja didominasi lulusan SMK dan tercatat nyaris tidak ada yang jebolan pendidikan lebih rendah atau non sekolahan. Ini menandakan secara intelektual, kondisi warga yang masuk angkatan kerja dari usia 15tahun ke atas relatif lebih terdidik.
Menjadi salah satu daerah penyangga utama Surabaya, Kota Mojokerto punya peran penting dalam stabilitas ekonomi Jawa Timur. Hanya saja, ada satu kendala yang membuat denyut perekonomian wilayah terkecil di Jawa timur ini tidak bisa melaju cepat dibanding tetangganya Kabupaten Mojokerto. Yakni tingkat kesejahteraan tenaga kerja yang sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 121 Tahun 2016 tentang upah minimum kota/kabupaten di Jawa Timur Tahun 2017, hanya sebesar Rp 1.735.247 per bulan.
Kondisi ini yang membuat banyak generasi mudanya memilih cari kerja ke luar kota, terutama ke daerah-daerah yang masuk penetapan kawasan Ring I UMK Jawa Timur. Seperti Surabaya, Sidoarjo atau Kabupaten Mojokerto yang upahnya berkisar pada lebih dari Rp 3 jutaan per bulan. Karenanya, kendati harus bersaing ketat dengan angkatan kerja dari daerah lain, risiko ini tetap dihadapi demi mendapatkan upah lebih layak.
Kondisi ini patut jadi perhatian lebih pemangku kebijakan daerah yang dikenal dengan julukan “Kota Onde-Onde” ini. Kasus hukum yang menjerat Walikota Mas’ud Yunus sebagai pesakitan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), harusnya jadi momentum untuk mencari sosok kepala daerah yang berintegritas pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), 27 Januari 2018. Salah satu indikator integritas itu adalah figur yang mau dan bisa memberikan konsep tepat pada pengentasan angkatan kerja untuk kesejahteraan warga Kota Mojokerto.
Dari beberapa nama yang muncul, Cak War, panggilan akrab Warsito, Warsito SE MM dinilai punya kapasitas dalam menjawab kebutuhan akan ketersediaan lapangan kerja yang tepat. Penilaian ini bukan hanya semata track record di dunia politik yang dikenal banyak elite lintas partai. Melainkan juga etoskerja kerasnya sebagai pebisnis yang sukses bergerak di bidang jasa bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak.